Nasional
Selain Harvard, Intip Universitas Terbaik Lainnya di Dunia!
JAKARTA – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, telah menandatangani sebuah perintah eksekutif yang melarang warga negara asing masuk ke AS untuk menempuh studi di Universitas Harvard.
Trump menuduh universitas tersebut gagal menjaga ketertiban di lingkungan kampus dan membiarkan peningkatan angka kriminalitas.
Di sisi lain, putri dari Anies Baswedan, Mutiara Annisa Baswedan, baru saja diterima di Universitas Harvard melalui program beasiswa LPDP dari Kementerian Keuangan. Mutiara akan melanjutkan studi magister di bidang analisis dan kebijakan pendidikan.
- Jangan Asal Sambung! Begini Cara Aman Pakai WiFi Publik
- 7 Tips Frugal Living untuk Kelas Menengah
- AgenBRILink Jangkau 67 Ribu Desa, Inklusi Keuangan Makin Merata
“Persiapan Keberangkatan-275. Halo Nyong-Nona! Berakar Dalam Budaya, Bertumbuh Dalam Makna. Perkenalkan, saya Mutiara Baswedan, akan melanjutkan studi Magister di Program Master of Education in Education Policy and Analysis, Harvard University, Amerika Serikat. Bersama @lpdp.ri dan @pk257.lpdp saya siap melanjutkan perjalanan akademik dan mengabdi bagi bangsa,” tulisnya di akun LinkedIn.
Keputusan untuk melanjutkan studi ke luar negeri merupakan pengalaman yang dapat mengubah hidup. Mulai dari kualitas pendidikan hingga peluang karier, negara tujuan yang dipilih akan sangat memengaruhi masa depan.
Dengan begitu banyak pilihan yang tersedia, menentukan destinasi yang tepat bisa terasa membingungkan. Beberapa faktor penting seperti reputasi akademik, pengalaman budaya, biaya yang terjangkau, dan aspek keamanan pribadi perlu dipertimbangkan.
Negara Terbaik untuk Kuliah di Luar Negeri
Dilansir dari Immerse Education, berikut negara-negara terbaik untuk kuliah di luar negeri:
1. Kanada
Kanada tetap menjadi pilihan utama bagi para pelajar internasional berkat sistem pendidikannya yang unggul, sikap masyarakatnya yang terbuka, dan lingkungan yang multikultural. Universitas ternama seperti University of Toronto dan McGill secara konsisten masuk dalam jajaran kampus terbaik dunia, terutama di bidang bisnis, sains, dan teknologi.
Kanada juga menawarkan izin kerja pascasarjana yang memungkinkan mahasiswa mendapatkan pengalaman kerja berharga setelah lulus, yang sering kali menjadi jalan menuju status penduduk tetap. Dengan tingkat keamanan dan kualitas hidup yang tinggi, Kanada menjadi salah satu negara tujuan studi yang paling ramah bagi pelajar.
Perlu dicatat bahwa meskipun biaya kuliah di Kanada relatif lebih terjangkau dibandingkan universitas di Amerika Serikat, biaya hidup di kota-kota besar seperti Toronto dan Vancouver bisa cukup mahal
Kemudahan dalam studi juga menjadi keunggulan Kanada. Proses pengajuan visa pelajar tergolong sederhana, terutama dengan adanya jalur Student Direct Stream (SDS) untuk negara-negara tertentu yang mempercepat pemrosesan.
Penggunaan bahasa Inggris dalam kegiatan belajar maupun kehidupan sehari-hari juga membantu mahasiswa internasional untuk lebih mudah beradaptasi. Sebagian besar universitas di Kanada pun menyediakan dukungan yang kuat bagi para mahasiswa dari luar negeri.
Bahkan, kalian bisa merasakan pengalaman belajar di University of Toronto sejak masih duduk di bangku sekolah menengah melalui program summer school yang tersedia.
2. Jerman
Dikenal sebagai negeri para pemikir dan inovator, Jerman menarik minat mahasiswa internasional karena menawarkan pendidikan gratis di universitas negeri, termasuk bagi pelajar dari luar negeri. Negara ini menjadi pilihan ideal untuk studi di bidang teknik, teknologi informasi, dan bisnis.
Banyak program studi di Jerman yang diselenggarakan dalam bahasa Inggris, sehingga tetap dapat diakses meski mahasiswa belum fasih berbahasa Jerman.
Selain itu, berkembangnya pusat teknologi di kota-kota seperti Berlin menciptakan peluang magang dan kerja yang melimpah, memperkuat posisi Jerman sebagai salah satu destinasi studi terbaik di dunia.
Meski tidak dikenakan biaya kuliah, biaya hidup di Jerman bisa cukup tinggi. Ditambah lagi, proses administrasi dan persyaratan visa yang ketat bisa menjadi tantangan tersendiri bagi mahasiswa internasional.
Kemudahan studi di Jerman juga didukung oleh kebijakan pemerintah yang ramah terhadap mahasiswa asing. Salah satunya adalah izin tinggal nasional yang memungkinkan lulusan untuk tetap tinggal dan bekerja setelah lulus.
Meski begitu, kemampuan berbahasa Jerman dasar tetap sangat membantu dalam kehidupan sehari-hari, mengingat bahasa tersebut masih dominan digunakan di luar lingkungan kampus.
3. Australia
Australia menawarkan perpaduan antara pendidikan berkualitas tinggi dan gaya hidup yang santai serta penuh petualangan. Negara ini menjadi rumah bagi institusi-institusi ternama dunia seperti Australian National University dan University of Melbourne, yang unggul dalam bidang ilmu lingkungan dan kedokteran.
Kebijakan visa kerja pasca-studi memungkinkan lulusan untuk bekerja hingga empat tahun, memberi kesempatan membangun karier di luar negeri. Pendekatan pembelajaran yang berbasis riset juga membekali mahasiswa dengan keterampilan praktis yang relevan dengan dunia kerja.
Namun, di balik keindahan pantainya dan kekayaan alamnya, biaya kuliah dan hidup di Australia tergolong salah satu yang tertinggi di dunia.
Kemudahan studi di Australia juga menjadi daya tarik tersendiri bagi mahasiswa internasional. Pemerintah menyediakan ratusan beasiswa dan proses pengajuan visa pelajar yang efisien. Mayoritas program studi menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar, sehingga hambatan bahasa relatif minim.
4. Amerika Serikat
Amerika Serikat tetap menjadi salah satu tujuan utama bagi mahasiswa internasional yang mencari kualitas pendidikan terbaik di berbagai bidang, mulai dari teknik hingga seni. Negara ini memiliki institusi bergengsi seperti Harvard dari jajaran Ivy League, serta pusat riset ternama seperti MIT.
Banyaknya pilihan universitas memungkinkan setiap pelajar menemukan kampus yang sesuai, baik yang mengedepankan reputasi akademik maupun suasana kampus yang lebih santai. Selain itu, belajar di AS juga memberikan pengalaman budaya yang kaya serta akses ke inovasi mutakhir dan jaringan profesional yang luas.
Namun, perlu diingat bahwa proses pengajuan visa serta biaya kuliah dan hidup yang tinggi bisa menjadi tantangan besar jika tidak dipersiapkan secara matang.
Meski proses pengajuan visa pelajar F-1 cukup panjang, alurnya jelas dan terstruktur. Bagi lulusan program STEM (sains, teknologi, teknik, dan matematika), terdapat opsi Optional Practical Training (OPT) yang memungkinkan mereka untuk tinggal dan bekerja di AS hingga tiga tahun setelah lulus.
5. Inggris
Dengan warisan akademik yang kuat dan keragaman budaya yang kaya, Inggris tetap menjadi magnet bagi ribuan pelajar setiap tahunnya. Negara ini menjadi rumah bagi universitas ternama seperti Oxford, Cambridge, dan London School of Economics.
Program studi di Inggris juga cenderung lebih singkat, tiga tahun untuk sarjana dan satu tahun untuk magister, sehingga dapat menghemat biaya kuliah dan biaya hidup. Selain itu, visa Graduate Route memungkinkan lulusan untuk tetap tinggal dan bekerja di Inggris hingga dua tahun setelah lulus.
Namun, perlu diperhatikan bahwa biaya kuliah untuk mahasiswa internasional bisa cukup tinggi, dan biaya hidup, terutama di London, juga bisa cepat membengkak.
Dari sisi kemudahan studi, proses pengajuan visa pelajar Tier 4 tergolong efisien. Bahasa Inggris sebagai bahasa utama pengantar dalam perkuliahan juga membuat sebagian besar mahasiswa internasional tidak menghadapi kendala bahasa.
6. Jepang
Bagi pelajar yang tertarik pada perpaduan antara teknologi dan tradisi, Jepang menawarkan pengalaman belajar yang unik dan seimbang. Universitas seperti University of Tokyo dikenal unggul dalam bidang STEM (sains, teknologi, teknik, dan matematika).
Tak hanya soal akademik, tinggal di Jepang merupakan petualangan budaya yang menarik berkat gaya hidup dan tradisinya yang khas.
Fokus Jepang pada bidang robotika dan kecerdasan buatan juga menjadikannya pusat pembelajaran ideal bagi mahasiswa di bidang teknologi. Selain itu, ketersediaan beasiswa dari pemerintah untuk pelajar internasional membuat studi di Jepang jadi lebih terjangkau.
Namun, bagi pendatang baru, beradaptasi dengan budaya Jepang yang sangat khas dan penggunaan bahasa Inggris yang terbatas dalam kehidupan sehari-hari bisa menjadi tantangan.
Dari sisi kemudahan studi, proses pengajuan visa pelajar di Jepang terstruktur dengan baik. Banyak universitas menyediakan program pembelajaran bahasa Jepang untuk mahasiswa internasional. Beasiswa dari pemerintah serta program pertukaran pelajar juga membantu meringankan beban biaya pendidikan.
7. Belanda
Belanda dikenal dengan kualitas pendidikan yang tinggi dan biaya kuliah yang relatif terjangkau. Banyak universitas di sana menawarkan program studi dalam bahasa Inggris, sehingga sangat ramah bagi mahasiswa internasional.
Beberapa bidang unggulan meliputi hukum, hubungan internasional, dan teknik. Komitmen pemerintah Belanda terhadap keberlanjutan dan inovasi juga menjadikan negara ini pilihan menarik bagi mahasiswa yang berminat pada teknologi ramah lingkungan dan kebijakan global. Selain itu, budaya Belanda yang sangat beragam dan inklusif menjadi nilai tambah tersendiri.
Namun, perlu diperhatikan bahwa biaya hidup di kota-kota besar seperti Amsterdam bisa cukup tinggi, meskipun biaya kuliah tetap bersahabat.
Dalam hal kemudahan studi, Belanda termasuk salah satu negara Eropa yang paling mudah diakses oleh mahasiswa internasional. Izin tinggal untuk pelajar non-Uni Eropa disesuaikan dengan lama studi, dan kemampuan berbahasa Inggris yang luas di masyarakat membuat hambatan bahasa hampir tidak ada.
8. Korea Selatan
Korea Selatan kini semakin populer sebagai tujuan pendidikan berkat reputasinya yang kuat dalam bidang teknologi dan bisnis. Universitas-universitas ternama seperti Seoul National University dan KAIST dikenal memiliki kualitas kelas dunia.
Selain prestasi akademik, daya tarik budaya pop seperti K-pop dan drama Korea juga membuat Korea Selatan menjadi destinasi favorit bagi banyak pelajar. Pemerintah pun menyediakan berbagai program beasiswa bagi mahasiswa internasional, menjadikan negara ini salah satu pilihan terbaik untuk melanjutkan studi di luar negeri.
Namun, perlu diingat bahwa tekanan akademik di Korea Selatan cukup tinggi, dan gaya hidup yang serba cepat mungkin membutuhkan waktu untuk penyesuaian. Dari segi kemudahan, proses pengajuan visa pelajar di Korea Selatan cukup terstruktur.
Program Study Korea yang dicanangkan pemerintah bertujuan menarik mahasiswa asing dengan menyediakan beasiswa, dan keberadaan program studi berbahasa Inggris memudahkan adaptasi bagi pelajar yang belum menguasai bahasa Korea, sehingga proses belajar di negara asing jadi lebih lancar.
9. Selandia Baru
Selandia Baru menawarkan keunggulan akademik yang dipadukan dengan keindahan alam yang memukau. Universitas-universitas seperti University of Auckland dikenal dengan fokus kuat pada riset dan inovasi.
Negara ini juga unggul dalam bidang keberlanjutan dan ilmu lingkungan, menjadikannya tempat ideal bagi pelajar yang peduli isu lingkungan. Selain itu, mahasiswa internasional diizinkan bekerja paruh waktu selama masa studi dan dapat memanfaatkan visa kerja pasca-studi.
Namun, sebagai negara yang letaknya cukup terpencil, biaya perjalanan ke Selandia Baru bisa mahal dan rasa rindu kampung halaman mungkin lebih terasa.
Dalam hal kemudahan studi, proses pengajuan visa di Selandia Baru relatif sederhana karena minim hambatan birokrasi. Masyarakat yang multikultural serta penggunaan bahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari menjadikan adaptasi lebih mudah bagi mahasiswa internasional.
10. Irlandia
Irlandia semakin diminati sebagai tujuan studi, terutama bagi mahasiswa yang tertarik pada bidang teknologi informasi, kedokteran, dan farmasi. Sistem pendidikannya sangat berorientasi pada riset, dengan universitas-universitas terkemuka seperti Trinity College Dublin sebagai pelopornya.
Kehadiran perusahaan teknologi global seperti Google dan Facebook turut memperkuat daya tarik Irlandia bagi lulusan yang ingin berkarier di sektor teknologi. Selain itu, budaya Irlandia yang kaya akan sejarah dan musik memberikan pengalaman belajar yang lebih berwarna.
- Sinar Terang Mandiri (MINE) Genjot Bisnis dan Proyek Jangka Panjang
- Ekspansi Nikel Bikin PDB Meroket, tapi Dompet dan Alam Makin Sekarat
- Harga Emas Antam Hari ini Naik Tipis
Namun, meskipun biaya kuliahnya tergolong terjangkau dibandingkan standar Eropa, biaya hidup terutama di Dublin bisa menjadi tantangan finansial.
Dari segi kemudahan, proses pengajuan visa pelajar di Irlandia tergolong mudah. Mahasiswa internasional diperbolehkan bekerja hingga 20 jam per minggu selama masa studi. Setelah lulus, skema Third Level Graduate memberi kesempatan untuk tetap tinggal dan memulai karier di Irlandia.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 14 Jun 2025
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 16 Jun 2025