Sinarmas Asset Management Targetkan 3.000 Investor Baru pada 2023

PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) dan Sinarmas Asset Management menandatangani nota kesepahaman kerja sama agen efek penjual reksa dana (APERD) di Jakarta, Rabu, 1 Februari 2023. (TrenAsia/Idham Nur Indrajaya)

Executive Director PT Sinarmas Asset Management Jamial Salim Konpoi menyampaikan bahwa pihaknya menargetkan 2.000-3.000 investor baru pada tahun 2023. 

Sementara itu, untuk dana kelolaannya sendiri, Sinarmas Asset Management menargetkan angka Rp60 triliun tahun ini. Jamial menyebutkan, per akhir September 2022, dana kelolaan Sinarmas Asset Management  mencapai Rp56,2 triliun. 

Jika mengacu pada capaian tersebut, dengan kata lain Sinarmas menargetkan pertumbuhan dana kelolaan sekitar 6,7% untuk tahun ini. 

Salah satu upaya yang dikerahkan Sinarmas Asset Management untuk mencapai target tersebut adalah menjalin kerja sama dengan PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) yang didapuk sebagai agen penjual efek reksa dana (APERD) reksa dana Sinarmas. 

Nota kesepahaman antara keduanya ditandatangani di kantor KB Bukopin di Jalan M.T. Haryono, Jakarta, Rabu, 1 Februari 2023.  Jamial menyampaikan bahwa melalui kerja sama ini, kedua belah pihak diharapkan dapat turut mendorong literasi finansial di tengah minat investasi yang semakin tumbuh di antara generasi milenial. 

"Saya yakin dengan kerja sama bersama KB Bukopin ini, bisa bertambah sekitar 100-200 ribu nasabah baru," tutur Jamial menjawab pertanyaan wartawan setelah acara penandatangan nota kesepahaman di kantor KB Bukopin, Rabu, 1 Februari 2023. 

Jamial menuturkan, pihaknya saat ini mengutamakan produk reksa dana dengan tingkat risiko konservatif hingga moderat. 

Akan tetapi, kerja sama dengan KB Bukopin masih sangat mungkin untuk dikembangkan sehingga ke depannya reksa dana yang ditawarkan bisa memiliki profil risiko yang agresif. 

"Kita melihat nanti kebutuhan dari Bukopinnya sendiri seperti apa dan profil nasabahnya sendiri seperti apa," papar Jamial. 

Sementara itu, Direktur Utama KB Bukopin Robby Mondong mengatakan bahwa pihaknya dalam kerja sama ini berperan sebagai APERD dari produk-produk yang disediakan Sinarmas Asset Management. 

Dana dari nasabah akan dikelola oleh Sinarmas Asset Management sesuai dengan profil risiko sementara KB Bukopin akan memperoleh fee dari penjualan. 

"KB Bukopin mendapatkan fee based income, kan bank itu selain net interest income, yang pastinya akan dikembangkan adalah fee based income," kata Robby dalam kesemapatan yang sama. 

Kendati demikian, Robby belum bisa menargetkan pertumbuhan fee based income dari kerja sama ini. (TrenAsia.com)

Editor: Egi Caniago
Bagikan

Related Stories