Nasional
Sri Mulyani: Dana Asing Kabur dari SBN Tembus Rp132 Triliun
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyampaikan sepanjang 2022 terdapat Rp132,69 triliun dana asing yang keluar (capital outflow) dari pasar Surat Berharga Negara (SBN).
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengeklaim tak hanya Indonesia yang mengalami capital outflow melainkan seluruh negara berkembang hingga negara maju. Di negara berkembang, total nilai capital outflow mencapai USS$72,6 miliar atau sekitar 16% dari assets under management (AuM) atau dana kelolaan.
"Surat berharga kita relatif dalam situasi yang membaik meskipun dihadapkan pada capital outflow atau modal keluar dari sisi pemegang obligasi asing,"kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita, dilansir pada Rabu, 21 Desember 2022.
- Ternyata Ini Alasan Pemerintah soal Penerapan Cukai Minuman Berpemanis Dalam Kemasan (MBDK)
- Mulai Juni 2023, Presiden RI Jokowi Larang Ekspor Biji Bauksit
- Kini Giliran Tambang Bahan Baku Nuklir yang Dapat Restu Presiden RI Jokowi
Menurut Sri Mulyani, keluarnya dana asing dari pasar SBN turut dipengaruhi kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed) yang menaikkan suku bunga acuannya dengan agresif guna menekan lonjakan inflasi. Sepanjang 2022, The Fed sudah menaikkan suku bunga sebanyak 425 basis poin.
Sementara, di negara maju capital outflow secara nominal mencapai USS$165 miliar atau 2,5% dari dana kelolaan. Sri Mulyani menambahkan, untuk kepemilikan asing di SBN hingga saat ini baru mencapai 14,64%.
Bendahara Negara ini merinci kepemilikan SBN didominasi oleh perbankan dan Bank Indonesia (BI) yakni masing-masing 24,54% dan 25,58%. Tak hanya itu, SBN juga dimiliki oleh perusahaan asuransi dan dana pensiun mencapai 16,84%, serta pihak domestik lainnya sebesar 18,4%. (TrenAsia.com)