Nasional
Stok Gandung Dunia Menipis
Pecahnya perang antara Rusia dengan Ukraina membuat kondisi pangan global menjadi tak stabil. Akibatnya sejumlah negara memutuskan untuk menyetop sementara ekspor gandum demi memenuhi kebutuhan domestik masing-masing.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, Indonesia mengambil sikap dengan menggunakan alternatif seperti sorgum, sagu, dan singkong.
"Dengan demikian kita harus mengembangkan tanaman pengganti ataupun substitusi gandum. Indonesia punya beberapa alternatif selain sorgum itu bisa juga dari tanaman sagu dan singkong," kata Menko dilansir Jumat, 5 Agustus 2022.
- Aset Kripto Big Cap Masih Naik Tipis-Tipis di Pekan Pertama Agustus 2022
- Cek Segera! Ini15 Situs Judi yang Diblokir Kominfo
- Wow! Serpihan Kapsul SpaceX Mendarat di Ladang di Australia
- Lomba Foto dan Tulis Kreasi Pewarta Anak Bangsa 2022 dari Gojek
Oleh karenanya, pemerintah tengah menyiapkan komoditas-komoditas tersebut sebagai substitusi dan diversifikasi. Untuk mendukung hal itu, Kementerian Pertanian diberi mandat untuk menyediakan alat dan mesin pertanian dan ternak.
“Serta roadmap pengembangan komoditas tersebut.”
Akan tetapi, kata Airlangga, Indonesia harus memperhatikan kapasitas luasan lahan yang diperluas untuk kontinuitas produk dan mendapatkan offtaker. Salah satu offtaker yang dipertimbangkan pemerintah adalah industri pakan ternak.
Sebagai catatan, saat ini terdapat 9 negara yang melakukan langkah penyetopan ekspor gandum antara lain Kazakhstan, India, Afghanistan, Algeria, Kosovo, Serbia, dan Ukraina. (sijori.id)