Sudah Lama dalam Kondisi Memprihatinkan, Pembangunan Infrastruktur Langgai Terhadang COVID-19

Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit saat berada di Langgai Kecamatan Sutera/Foto: Ist

PAINAN - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mendatangi sebuah perkampungan yang ada di Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan, dengan kondisi jalan yang masih bebatuan dan jembatan yang sudah lapuk. Kampung itu adalah Langgai, sebuah pemukiman penduduk yang berada di arah Timur, Sumatera Barat.

Rombongan dari Pemprov ini, dipimpin langsung oleh Wakil Gubernur Sumatea Barat Nasrul Abit, dan di dampingi oleh Dinas PUPR. Sepanjang perjalanan, rombongan dihadangan dengan medan jalan yang benar-benar jauh dari kata layak.

Setidaknya dari jalan sepanjang 29 kilometer yang ditempuh, hanya 8 kilometer yang sudah teraspal menuju daerah terisolir tersebut. Bahkan rombongan juga melalui dua jembatan gantung, dimana kondisinya sudah lapuk.

Nasrul Abit mengatakan, kedatangannya ke Langgai bukanlah hal yang pertama kalinya. Sebab, dulu semasa ia menjabat sebagai Bupati Pesisir Selatan, ia juga pernah datang ke sana. Namun melihat kondisi terkini, dimana ada jembatan yang digunakan sebagai jalur utama dalam kondisi yang lapuk, serta kondisi jalan yang masih bagus, membuat dia merasa prihatin.

"Daerah ini hanya terisolir karena persoalan infrastruktur jalan, ini sangat prihatin sekali. Penduduk di sini rata-rata petani di sawah dan berkebun," katanya, saat berada di Langgai, seperti dari relis yang diterima KabarMinang.id Rabu 15 Juli 2020. kemarin.

Ia pun berharap dapat segera menyelesaikan pembangunan jalan dan membenahi kondisi jembatan yang hingga kini sangat mengganggu hilir mudik masyarakat luas. Namun dikarenakan adanya wabah COVID-19, sehingga kegiatan pembangunan infrastruktur jalan sementara ditunda, termasuk itu untuk pembangunan infrastruktur di Langgam itu.

"Hal ini juga sesuai arahan bapak Gubernur Sumbar untuk fokus pada penanganan dan penuntasan kasus virus corona di Sumatera Barat," ujar dia.

Nasrul menyebutkan terkait pembangunan infrastruktur itu, sejak awal tahun anggaran 2020 telah mulai dilakukan lelang pembangunan infrastruktur jalan. Bahkan telah dilakukan survei lapangan untuk dilakukan proses pelelangan. Tapi belum bisa ditindaklanjuti, karena adanya COVID-19.

"Mudah-mudahan kalau nanti sudah normal, progres akan kita lanjutkan," tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Sumatera Barat Fathol Bari, mengatakan, sebenarnya pembangunan di Langgai itu sudah mulai sejak tahun kemarin, dan terlihat sudah ada butment kerangka jembatan.

"Rencananya jembatan gantung itu akan kita ganti dengan jembatan rangka, namun karena vitus COVID-19 anggaran itu dialihkan penanganan COVID-19," jelas nya.

Ia berharap tahun berikutnya akan dianggarkan kembali, dan Fathol menargetkan akhir tahun 2021 pembangunan jembatan bisa terlaksana dan bisa digunakan oleh masyarakat Langgai.

"Mudah-mudahan akhir tahun 2021 pembangunan jembatan sudah selesai. Kemudian untuk jalan madih dalam pembahasan, namun kita tetap menganggarkannya," jelasnya.

Untuk pembangunan jalan rencananya akan dianggarkan sebanyak Rp15 miliar. Sepanjang 29 kilometer akan di aspal. Selain jalannya sempit dan jembatan sudah mulai lapuk, jadi kalau diselesaikan dan dibenahi tentu masyarakat akan merasa terbantu sehingga perjalanan berkendara lancar.

Bagikan

Related Stories