Tanpa Disadari Cara Anda Mengisi Daya Ponsel Bisa Merusak Baterai, Perbaiki dengan Tips Ini!

Cara Mengisi Daya Ponsel Anda Selama Ini Salah dan Bisa Merusak Baterai, Ini Tips yang Tepat (Freepik.com/rawpixel)

JAKARTA - Mengisi daya ponsel adalah salah satu bagian dari rutinitas sehari-hari, apalagi bagi kita sekarang yang tidak pernah lepas dari smartphone. Sebagian besar dari kita mungkin langsung mencolokkan ponsel ke charger setelah menyikat gigi di malam hari, memastikan baterainya penuh 100% agar siap digunakan keesokan harinya untuk berselancar di media sosial dan berbagai aplikasi. 

Akan tetapi, mungkin kita jarang memikirkan kebiasaan ini, sampai akhirnya baterai ponsel mulai bermasalah. Pada titik tertentu, ponsel mulai kehilangan daya lebih cepat dari biasanya. Jika sebelumnya baterai bisa bertahan seharian tanpa khawatir, kini kita terus mencari colokan atau power bank untuk mengisi daya saat bepergian.

Lalu, bagaimana cara tepat mengisi daya ponsel tanpa merusak baterai? Simak penjelasan berikut ini.

Cara Kerja Baterai Ponsel

Ponsel menggunakan baterai lithium-ion, seperti halnya laptop, tablet, sikat gigi listrik, dan bahkan kendaraan listrik. Teknologi ini mulai dikembangkan pada 1970-an dan menjadi bagian penting dari perangkat portabel pada 1990-an karena memiliki kepadatan energi tinggi. 

Dengan kata lain, baterai lithium-ion dapat menyimpan energi dalam ruang kecil, mengisi daya lebih cepat, dan bertahan lebih lama dibanding jenis baterai lainnya.

Cara kerjanya cukup sederhana: baterai menghasilkan listrik melalui reaksi kimia, dan saat diisi ulang, listrik digunakan untuk membalikkan reaksi tersebut. Baterai terdiri dari tiga komponen utama:

  1. Anoda (biasanya terbuat dari grafit)
  2. Katoda (terbuat dari lithium cobalt oxide)
  3. Elektrolit, sebagai media penghantar listrik

Saat ponsel digunakan, ion litium berpindah dari anoda ke katoda melalui elektrolit. Ketika diisi ulang, proses ini berbalik.

Seperti yang dilansir dari The Independent, meski lebih unggul dibanding jenis baterai lain, baterai jenis lithium-ion tetap mengalami degradasi seiring waktu. Sejak pertama kali digunakan, baterai ini sudah mulai mengalami penurunan kualitas, biasanya bertahan sekitar 500 siklus pengisian daya atau 2-3 tahun sebelum kapasitasnya menurun drastis.

Apalagi, kebanyakan kontrak ponsel mengikat pelanggan selama dua tahun, sehingga banyak orang memilih mengganti ponsel baru saat masa kontrak habis. Oleh karena itu, produsen ponsel tidak memiliki kepentingan untuk membuat baterai mudah diganti. 

Cara Memperpanjang Umur Baterai Ponsel

Jangan Selalu Mengisi Daya Hingga 100%

Banyak orang terbiasa mengisi daya ponsel hingga penuh. Namun, menurut baterai lithium-ion akan lebih cepat aus jika sering dibiarkan dalam kondisi 100% terlalu lama. Sebaliknya, menjaga daya baterai antara 20%-80% dapat memperpanjang siklus hidupnya.

Untuk itu, sebaiknya isi daya ponsel di siang hari ketimbang malam hari. Dengan begitu, kita bisa memantau pengisian dan mencabutnya sebelum penuh.

Manfaatkan Fitur Manajemen Baterai

Sebagian besar ponsel terbaru memiliki fitur pengelolaan baterai otomatis. iPhone, misalnya, memiliki Optimized Battery Charging, yang menganalisis kebiasaan pengguna agar ponsel tidak langsung terisi penuh 100%. Android juga memiliki fitur serupa bernama Adaptive Charging.

Hindari Panas Berlebihan

Suhu juga sangat memengaruhi kesehatan baterai. Panas berlebih dapat mempercepat degradasi baterai, terutama pada bagian katoda.

Anda juga perlu menghindari menggunakan ponsel saat sedang di-charge, dan meletakkan ponsel di bawah bantal atau selimut saat diisi daya.

Jangan Sering Gunakan Charger Fast Charging

Charger cepat memang praktis, tetapi terlalu sering menggunakannya bisa berdampak buruk pada baterai. Oleh karena itu, sebaiknya Anda menggunakan charger resmi dari pabrikan dibanding charger murah yang tidak standar, karena charger abal-abal bisa menghasilkan arus listrik tidak stabil dan berisiko menyebabkan panas berlebih.

Itu tadi beberapa cara mengisi daya ponsel dengan tepat agar tidak cepat merusak baterai smartphone Anda.

Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh pada 19 Feb 2025  

Editor: Redaksi Daerah
Redaksi Daerah

Redaksi Daerah

Lihat semua artikel

Related Stories