Target Penjualan Bijih Bauksit Antam Naik 21 Persen pada 2023

Nampak antrian pembelian logam mulia ANTAM di sebuah pusat perbelanjaan kawasan Tangerang Selatan, Sabtu 19 Juni 2021. Anjloknya harga emas selama sepekan membuat masyarakat berlomba untuk membeli. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mengumumkan kenaikan target produksi dan penjualan segmen bauksit dan alumina pada 2023. 

Kenaikan ini seiring dengan larangan ekspor bijih bauksit yang diperintahkan Presiden Joko Widodo yang akan berlaku di tahun 2023. Untuk itu, Antam membidik penjualan bijih bauksit di pasar domestik. 

“Perusahaan juga melakukan optimalisasi dalam aspek operasi dan pengelolaan biaya tunai yang tepat dan efisien untuk mencapai target pada tahun 2023,” kata Sekretaris Perusahaan Syarif Faisal Alkadrie dalam keterbukaan informasi, Jumat 24 Februari 2023.

Untuk komoditas bijih bauksit, ANTAM menargetkan volume produksi tahun 2023 sebesar 2 juta wet metric ton (wmt) sesuai dengan tingkat kebutuhan bauksit pabrik Chemical Grade Alumina (CGA) Tayan dan proyeksi penjualan bijih bauksit kepada pelanggan pihak ketiga. Target produksi ini tumbuh sekitar 21% dibandingkan capaian produksi unaudited bijih bauksit tahun 2022 sebesar 1,65 juta wmt. 

Terkait penjualan bijih bauksit, perusahaan menargetkan tingkat penjualan sebesar 1,58 juta wmt, meningkat 27% dibandingkan capaian penjualan unaudited bijih bauksit tahun 2022 sebesar 1,24 juta wmt.

Sejalan dengan strategi ANTAM dalam mengoptimalkan operasi pabrik CGA Tayan serta meningkatkan volume penjualan produk-produk alumina, pada tahun 2023 Perusahaan melalui Entitas Anak, PT Indonesia Chemical Alumina (PT ICA), menargetkan tingkat produksi dan penjualan alumina masing-masing sebesar 131 ribu wmt. Terget ini tumbuh 4% dari target produksi dan penjualan alumina tahun 2022 masing-masing sebesar 126 ribu wmt. 

Sekadar informasi, produksi alumina unaudited 2022 mencapai 120% dan penjualan alumina unaudited mencapai 114% dari target tahun 2022. Penguatan kinerja segmen bauksit dan alumina pada 2022 tercermin pada kemampuan keuangan PT ICA untuk melaksanakan pelunasan keseluruhan pokok pinjaman bank sebesar JPY3,52 miliar atau setara dengan US$25,95 juta. 

“Melalui upaya operation best practice pada lini tambang bauksit dan operasi pabrik alumina yang didukung upaya pengembangan produk dan basis pelanggan di dalam dan luar negeri, segmen bauksit dan alumina akan semakin memberikan nilai yang positif bagi Atam.”

Dalam hal pengembangan hilirisasi komoditas bauksit, saat ini Antam terus berfokus dalam pembangunan pabrik Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat, yang dikembangkan bersama dengan PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) dengan kapasitas pengolahan sebesar 1 juta ton SGAR per tahun. (TrenAsia.com)

Editor: Egi Caniago
Bagikan

Related Stories