Ternyata Menkes Punya Tips Aman untuk Mengirimkan Angpau Imlek di Masa Pandemi

Ilustrasi angpao. Foto: ist

Perayaan Tahun Baru Imlek identik dengan pemberian angpau atau amplop berisi uang, tetapi di tengah pandemi yang masih terjadi, hal itu bisa meningkatkan risiko penularan virus corona.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin punya usul agar angpau yang biasa diberikan tetap aman. Caranya uang dikirim via layanan digital.

“Saya sama dengan Pak Menteri Agama pernah terima angpau juga, tapi walaupun amplop merahnya seru, yang lebih seru kan yang di dalam amplop merahnya. Kita bisa juga melakukan itu, mengirimkannya (isi) amplop merah itu dengan digital, sekarang sudah sangat mudah,” katanya di Kantor Presiden Jakarta, Kamis 4 Februari 2021.

Dalam konferensi pers bersama dengan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengenai pencegahan penyebaran COVID-19 pada Hari Raya Imlek 2021, Budi mengemukakan bahwa perayaan Imlek bisa dilakukan dengan cara baru.

“Imlek ini adalah momen penting bagi Indonesia, khususnya umat Konghucu dan Tionghoa. Imlek ini bermakna tahun baru. Imlek ini bermakna harapan baru dan juga keberuntungan baru. Karena itu, tanpa mengurangi makna-makna tersebut saya mengimbau agar teman-teman dari umat Konghucu dan Tionghoa bisa melaksanakan Tahun Baru Imlek ini dengan cara yang baru,” katanya.

Perayaan Imlek

Cara baru yang dia maksud adalah mengadakan perayaan Imlek bersama keluarga di rumah dan memanfaatkan layanan digital untuk berbagi pada hari raya.

“Bagus juga kalau kita melakukannya (memberi angpau) dengan transfer, malah bisa lebih banyak. Kalau masih merasa ingin amplop merahnya dikirim ke anak, cucu, saudara, teman-teman, bisa juga dikirim lewat ojek daring, sekaligus cara baru ini bisa menyejahterakan teman-teman kita,” kata Budi.

Menteri Kesehatan juga mengemukakan usul mengenai pengiriman amplop angpau berisi kertas pesan. “Isinya ‘nanti sebentar lagi akan ditransfer sebesar ini’, itu menarik juga,” katanya.

Pertunjukan yang biasa memeriahkan perayaan Imlek seperti barongsai, menurut dia, bisa disiarkan di media seperti YouTube agar bisa ditonton oleh banyak orang tanpa menimbulkan kerumunan yang bisa meningkatkan risiko penularan virus corona.

“Imlek itu adalah event di mana kita bisa nonton barongsai, kita bisa nonton barongsai tapi ditampilkan di YouTube. Malah Kita juga bisa mengadakan lomba barongsai mana yang paling bagus sekalian di YouTube,” kata Budi.

Libur nasional Hari Raya Imlek jatuh pada 12 Februari 2021. Karena jatuh pada Hari Jumat, libur perayaan Imlek bakal diikuti libur akhir pekan dua hari dari 13 sampai 14 Februari 2021. (TrenAsia.com)

Bagikan

Related Stories