Nasional
Vaksin Sinopharm Peroleh Izin WHO
Badan Kesehatan Dunia atau WHO mengumumkan vaksin COVID-19 buatan Sinopharm Group Co memperoleh emergency uses listing (EUL).
“WHO memberikan izin penggunaan darurat untuk Sinopharm, membuatnya jadi vaksin ke enam yang memperoleh izin validasi WHO terkait keamanan, khasiat, dan kualitas,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam akun Twitter @WHO, dikutip Minggu, 9 Mei 2021.
Dengan demikian, vaksin ini sudah bisa diberikan kepada negara-negara lain dalam skema kerja sama Vaccines Global Access (Covax). Di dalam negeri, vaksin buatan perusahaan pelat merah China itu bakal digunakan dalam program vaksinasi gotong royong yang diinisiasi kalangan pengusaha.
Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) resmi memberikan izin penggunaan darurat atau emergency uses authoritazation (EUA) untuk vaksin Sinopharm.
Kepala BPOM Penny Lukito mengungkapkan efikasi dari vaksin Sinopharm mencapai 78%. Persentase pembentukan antibodi setelah 14 hari penyuntikan dosis kedua mencapai 99,52% pada orang dewasa dan 100% pada kalangan lanjut usia (lansia).
“Pemberian vaksin sinopharm ini dua dosis dengan selang pemberian 21-28 hari menunjukkan profil keamanan yang dapat ditolerir dengan baik dan efikasi serta respons untuk tingkatkan imun yang baik,” ucap Penny dalam konferensi pers, Jumat 30 April 2021.
Pemerintah pun menargetkan program vaksinasi bisa digelar mulai 17 Mei 2021. Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga menyebut, proteksi terhadap karyawan dan buruh dari virus COVID-19 harus segera diupayakan.
“Indonesia telah kedatangan vaksin Shinoparm sebanyak 1 juta dosis pada akhir April 2021 lalu diperuntukkan bagi program vaksinasi Gotong Royong yang berbeda dengan program vaksinasi pemerintah,” kata Arya dalam siaran pers, Minggu 9 Mei 2021.
Target yang dipasang Kementerian BUMN itu lebih cepat dari proyeksi Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin). Ketua Umum Kadin Rosan Roeslani menargetkan vaksinasi gotong royong digelar pada pekan ke-tiga Mei 2021.
“Vaksin yang akan digunakan adalah Sinopharm dan Sputnik. Sementara pelaksanaan vaksinasinya diharapkan akan dilakukan pada minggu ketiga Mei 2021,” kata Rosan beberapa waktu lalu.
Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir mengatakan sebanyak 7 juta dosis vaksin Sinopharm diproyeksikan bakal sampai di Indonesia hingga Juli 2021. Sementara sisa 7,5 dosis nya akan didistribusikan China mulai kuartal III 2021.
Selain itu, pasokan vaksinasi gotong royong bakal ditambah dari vaksin Sputnik V buatan Rusia. Menurut Honesti, Indonesia mendapat pasokan sebanyak 20 juta dosis vaksin Sputnik V. Namun, vaksin ini belum bisa didistribusikan ke Indonesia lantaran belum ada EUA dari BPOM.
Sebanyak 5 juta pasokan vaksin Sputnik V bakal datang ke Indonesia segera setelah mengantongi EUA dari BPOM.
“Akan dimulai pengiriman secepatnya setelah emergency use authorization (EUA) vaksin Sputnik V dari Badan POM keluar,” ucap Honesti. (TrenAsia.com)