Nasional
Waduh! Konsumsi Listrik Juli 2020 Mulai Naik
KabarMinang.id - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat konsumsi listrik mulai membaik sejak sempat loyo akibat pandemi COVID-19 yakni sekitar 20,18 TWh pada Juli 2020.
Tren penurunan konsumsi listrik sejatinya telah terbaca sejak akhir 2019 sampai awal 2020. Puncaknya, penurunan terjadi pada periode Maret hingga Mei 2020 dan mulai berangsur pulih pada Mei 2020.
“Telah terjadi rebound yang cukup baik, karena sudah di atas angka psikologis 20 TWh. Ini bagi kami cukup membahagiakan,” Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Hendra Iswahyudi, Kementerian ESDM dalam diskusi virtual, yang dilansir dari TrenAsia.com, Selasa, 18 Agustus 2020.
Perolehan konsumsi listrik pada bulan Juli 2020 tercatat tumbuh 0,51% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2019. Bahkan, sektor rumah tangga mengalami kenaikan signifikan hingga 10,08%.
Di sisi lain, sektor pelanggan bisnis, industri, dan sosial memang diakui Hendra masih mengalami penurunan jika dibandingkan pada Juli 2019. “Berbeda dengan kondisi perekonomian yang cenderung minus, penggunaan listrik masih positif,” tutur Hendra.
Insentif Listrik
Untuk terus mendorong naiknya konsumsi listrik guna menunjang perekonomian nasional, pemerintah telah menggelontorkan stimulus keringanan tagihan listrik untuk pelanggan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) golongan rumah tangga 450 VA, 900 VA bersubsidi, pelanggan bisnis dan industri kecil (UMKM) 450 VA.
Tidak hanya itu, program lainnya adalah pembebasan penerapan ketentuan rekening minimum dan pembebasan biaya beban/abonemen bagi pelanggan sosial, bisnis, industri, dan layanan khusus. Stimulus ini sebagian telah dimulai sejak April 2020 dan akan berlangsung hingga Desember 2020.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Rida Mulyana memaparkan bahwa jumlah penerima stimulus keringanan tagihan listrik ini mencapai 33,64 juta pelanggan PLN.
Rinciannya, terdiri dari 31,88 juta pelanggan rumah tangga 450 VA dan 900 VA bersubsidi, 501 ribu pelanggan bisnis 450 VA dan 433 pelanggan industri 450 VA.
Selain itu, terdapat 1,26 juta pelanggan PLN golongan sosial, bisnis, industri, dan layanan khusus yang mendapat stimulus berupa pembebasan energi minimum dan biaya beban atau abonemen.
Adapun, jumlah pelanggan PLN yang dibantu melalui stimulus ini berjumlah 33,64 juta pelanggan.
“Untuk melaksanakan stimulus tersebut, kami perkirakan dana yang dikeluarkan oleh negara kurang lebih Rp15,4 triliun,” ungkap Rida