Nasional
Warga Sungai Pinang Diajarkan Membatik Dengan Manfaatkan Limbah Mangrove
KabarMinang.id - Ada sebanyak 20 orang masyarakat Nagari Sungai Pinang Kecamatan Koto XI Tarusan yang tergabung dalam kelompok Andespin mengikuti pelatihan produk olahan dan turunan tanaman mangrove.
Kegiatan ini merupakan kegiatan Program Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui direktorat pendayagunaan pesisir dan pulau pulau kecil.Adapun bentuk pelatihannya adalah pembuatan batik mangrove dan pembuatan kopi mangrove
Wiwik dari ISI Padang Panjang sebagai seorang narasumber membatik menjelaskan mangrove merupakan salah satu sumber daya yang ada di Sungai Pinang. Mangrove dikenal sebagai tanaman dengan fungsi sebagai pencegah abrasi laut.
Selain itu, buahnya juga dapat dimanfaatkan untuk beberapa produk makanan seperti dodol, minuman dan produk lainnya. Namun, tak hanya itu, ternyata limbah mangrove pun masih dapat dimanfaatkan untuk mewarnai batik. Buah mangrove yang sudah tidak dapat tumbuh atau mati lah yang digunakan sebagai bahannya.
"Pengetahuan tentang bagaimana memanfaatkan limbah mangrove menjadi pewarna batik diberikan kepada warga Sungai Pinang.Melalui pelatihan ini, kelompok pengrajin batik diharapkan dapat memanfaatkan sumber daya mangrove menjadi pewarna batik," ujarnya
David Ketua Kelompok Andespin mengungkapkan semua peserta dari pelatihan ini melibatkan masyarakat setempat terutama kaum ibu - ibu rumah tangga dan juga beberapa anak - muda milenial yang ada di Nagari Sungai Pinang kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan.
"Kami sangat berharap, dengan adanya pelatihan seperti ini akan memberikan dampak yang positif terhadap pemulihan perekonomian masyarakat pesisir apalagi di tengah tengah pandemi sekarang ini. dan juga tentunya produk yang dihasilkan dari pelatihan ini menjadi salah satu pruduk kebanggaan Nagari Sungai Pinang," ujarnya
David menambahkan kedepan, akan diadakan latihan rutin tentang pembuatan pengolahan produk berbahan mangrove
Sementara itu Walinagari Sungai Pinang Azli mendukung penuh program yang diluncurkan didaerahnya terutama memanfaatkan mangrove yang memang banyak tumbuh didaerahnya. Dengan program ini bisa membantu warga untuk mengembangkan potensi ini selian untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.
"Kita berharap program ini bisa berkelanjutan sehingga warga bisa selalu berinovasi dalam berkreasi mengolah mangrove. Dan harapannya warga juga bisa mengambil nilai ekonomi dari program ini," ujarnya
Azli menambahkan batik yang nantinya dihasilkan bisa menjadi cendera mata bagi wisatawan yang berkunjung ke kawasan wisata Sungai Pinang yang merupakan bagian dari Kawasan Mandeh. (Pemkab Pessel/rilis)