Waskita Beton (WSBP) Bakal Lakukan Konversi Utang Senilai Rp1,7 Triliun

Gedung PT Waskita Beton Precast Tbk. (waskitaprecast.co.id)

PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) berencana untuk melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) alias private placement untuk konversi utang sebesar Rp1,7 triliun.

Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), WSBP akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 34,1 miliar lembar saham.

Penerbitan saham baru dalam rangka konversi utang ini akan menggunakan harga pelaksanaan konversi dengan metode volume weighted average price (VWAP) 45 hari. VWAP sendiri adalah tolok ukur perdagangan yang digunakan untuk menentukan harga rata-rata aset yang diperdagangkan.

Selain itu, WSBP juga akan melakukan konversi atas utang menjadi obligasi wajib konversi (OWK) yang diterbitkan oleh perseroan terhadap utang kepada pemegang obligasi sebesar Rp1,85 triliun dan kreditur finansial lainnya sebesar Rp671,1 miliar.

"OWK hasil dari konversi utang menjadi OWK akan dikonversi menjadi ekuitas perseroan pada tahun ke-10 sebagaimana diatur dalam Perjanjian Perdamaian," tulis manajemen WSBP dikutip dari keterbukaan informasi, Senin, 5 Juni 2023.

Berdasarkan ketentuan yang diatur dalam Perjanjian Perdamaian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, pelaksanaan rencana transaksi melalui private placement dapat menjadi efektif setelah WSBP memperoleh persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

Berikut adalah perkiraan jadwal pelaksanaan RUPSLB untuk aksi private placement ini:

1. Pemberitahuan kepada OJK perihal rencana RUPSLB: 17 April 2023

2. Pengumuman perihal rencana RUPSLB dan keterbukaan informasi mengenai private placement: 2 Mei 2023

3. Tanggal daftar pemegang saham yang berhak mengikuti RUPSLB: 16 Mei 2023

4. Pemanggilan RUPSLB: 17 Mei 2023

5. Penyelenggaraan RUPSLB: 9 Juni 2023

Rencana transaksi melalui private placement dilakukan dalam rangka memperbaiki kondisi keuangan WBSP yang mempunyai modal kerja bersih negatif dan memiliki liabilitas yang melebihi 80% dari aset perseroan.

Berdasarkan laporan keuangan yang telah diaudit untuk tahun 2022, perseroan mempunyai modal kerja bersih negatif sebesar Rp4,28 triliun dan total liabilitas sebesar Rp8,06 triliun yang merupakan 135,27% dari total aset WSBP.

"Rencana transaksi melalui PMTHMETD diharapkan memperbaiki struktur keuangan pasca-penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU), terutama terhadap penyelesaian utang perseroan kepada krediturnya berdasarkan Perjanjian Perdamaian sehingga akan mempengaruhi kemampuan perseroan untuk memperkuat dalam sisi kinerja pemasaran yang mana guna mendapatkan perolehan proyek-proyek baru yang strategis," tulis manajemen WSBP.

Dengan aksi private placement ini, defisiensi modal WSBP yang tercatat pada tahun 2022 sebesar Rp2,1 triliun dapat diasumsikan berbalik menjadi ekuitas sebesar Rp2,12 triliun.

Editor: Egi Caniago
Tags WaskitaBagikan

Related Stories