Ekonomi
Waspada soal Efek Ganda dari THR, Tumbuhkan Ekonomi Tapi Harga Barang Naik
Meskipun banyak dinanti oleh masyarakat, namun efek dari Tunjangan Hari Raya (THR) perlu diwaspadai oleh semua pihak. Hal ini disampaikan oleh Ekonom dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Muhammad Handry Imansyah.
Menurutnya, pemerintah perlu mewaspadai efek ganda dari Tunjangan Hari Raya (THR) yang meningkatkan pertumbuhan ekonomi sekaligus akan mendorong laju inflasi.
"Kenaikan permintaan barang dan jasa akibat adanya THR rentan berdampak terjadinya inflasi karena kemerosotan nilai uang lantaran banyak dan cepatnya uang beredar sehingga menyebabkan naiknya harga barang-barang," kata pria yang meraih gelar Doctor of Philosophy dari The University of Queensland, Australia itu.
Menurutnya inflasi di Mei 2022 tidak hanya disumbang naiknya permintaan, melainkan disumbang dari sisi pasokan. Kenaikan harga minyak goreng dan berbagai harga energi seperti gas dan BBM jenis nonpremium dan pertalite serta minyak diesel nonsubsidi turut menyumbang kenaikan biaya produksi.
- Bursa Efek Indonesia (BEI) Buka 17 Lowongan Pekerjaan
- Penjualan Turun, Laba Bersih Ace Hardware (ACES) Merosot Rp156,17 Miliar
- Ini Daftar 24 Atlet Indonesia yang Siap Bertanding di Thomas dan Uber Cup 2022
- BNPB Turut Pantau Prokes di Rute Arus Mudik 2022
Meski demikian, menurut Handry, setelah dampak THR tak ada lagi maka inflasi dari sisi permintaan akan mereda karena permintaan melandai kembali. Tekanan inflasi yang perlu diperhatikan justru dari sisi distribusi.
Misalnya distribusi barang kebutuhan pokok terhambat akibat langkanya atau antrean membeli solar subsidi yang panjang di SPBU. Oleh karena itu sumber pertumbuhan ekonomi dari sisi yang lain seperti investasi atau ekspor diperlikan jika pertumbuhan ekonomi dari sisi meningkatnya konsumsi tidak berkelanjutan. (TrenAsia.com)
