Ternyata 7 Barang Ini Dilarang di Beberapa Negara

7 Hal yang Terkesan ‘Biasa’ Tapi Justru Dilarang di Negara Lain (Freepik.com/asierromero)

JAKARTA - Ketika berbicara tentang hukum dan peraturan di berbagai negara di seluruh dunia, kita sering menganggap ada tingkat keseragaman, terutama di dunia Barat. Namun, Anda mungkin akan terkejut mengetahui bahwa beberapa barang sehari-hari di Inggris dianggap sebagai barang terlarang di tempat lain. 

Hal itu dilaporkan oleh para ahli internet marketing dari SEO Builder yang mengungkap beberapa barang aneh yang sepenuhnya legal di Inggris tetapi dilarang di negara lain. Berikut beberapa barang atau hal yang dianggap aneh di beberapa negara.

Hal Ilegal di Negara Lain Meski di Negara Lainnya Terkesan Biasa

1. Permen Karet di Singapura

Di Inggris, permen karet adalah pemandangan umum. Dari kasir supermarket hingga toko pojok, Anda dapat menemukan sebungkus permen karet di mana saja. 

Namun, jika Anda membawa permen karet itu ke Singapura, Anda seperti sedang melakukan kejahatan. Sejak 1992, Singapura telah melarang impor dan penjualan permen karet untuk menjaga kebersihan umum.

Larangan ini sebagian dicabut pada tahun 2004, tetapi hanya untuk permen karet terapeutik yang harus diresepkan oleh dokter atau dokter gigi.

2. Kinder Surprise di Amerika Serikat

Kinder Surprise, dengan cangkang cokelat dan mainan di dalamnya, adalah hal umum yang menimbulkan kegembiraan pada masa kecil di beberapa negara, salah satunya Inggris. Namun, makanan ini ilegal di Amerika Serikat. 

Undang-Undang Makanan, Obat, dan Kosmetik Federal tahun 1938 melarang barang non-makanan yang tertanam dalam produk makanan, membuat mainan di dalam telur Kinder Surprise tidak diperbolehkan. Upaya untuk menyelundupkan telur ini ke Amerika Serikat dapat mengakibatkan denda yang berat.

3. Susu Tidak Dipasteurisasi di Kanada dan Australia

Sementara susu yang tidak dipasteurisasi, atau "susu mentah," dapat dibeli secara legal di beberapa bagian Inggris, ceritanya berbeda di Kanada dan Australia. 

Kedua negara tersebut memiliki undang-undang ketat terhadap penjualan susu mentah karena kekhawatiran kesehatan terkait kontaminasi bakteri.  

4. Samosa di Somalia

Samosa memang kerap dikonsumsi dan dimakan oleh pengunjung di restoran India di Inggris. Namun, samosa yang dicintai banyak orang ini justru menghadapi larangan aneh di Somalia. 

Kelompok al-Shabaab menyatakan pastri ini ilegal pada tahun 2011, dengan alasan bahwa bentuk segitiga samosa menyerupai Tritunggal Mahakudus Kristen. Meskipun alasan ini mungkin tampak aneh, hal itu menggarisbawahi langkah-langkah ekstrem yang diambil oleh kelompok tersebut untuk menegakkan interpretasi mereka tentang keyakinan agama.

5. Sepatu Berhak Tinggi di Yunani

Memakai sepatu berhak tinggi mungkin merupakan suatu fashion statement di Inggris, tetapi di Yunani, terutama di situs kuno, itu adalah larangan besar. Otoritas setempat telah melarang sepatu berhak tinggi di beberapa lokasi bersejarah untuk mencegah kerusakan pada struktur bangunan kuno. Jadi, jika Anda berencana mengunjungi Acropolis, tinggalkan stiletto Anda di rumah dan pilihlah sepatu datar yang nyaman.

6. Baby Walker di Kanada

Sementara baby walker adalah alat umum untuk membantu bayi belajar berjalan, hal ini justru dilarang di Kanada. Larangan yang telah berlaku sejak 2004 ini disebabkan oleh kekhawatiran keamanan, karena baby walker terkait dengan banyak cedera. Otoritas Kanada telah mengambil sikap tegas, bahkan memberlakukan denda bagi mereka yang membeli, menjual, atau mengiklankan baby walker.

7. Bohlam Pijar di Australia

Di Australia, bohlam tradisional ini telah dilarang sejak 2009 sebagai bagian dari upaya nasional untuk mengurangi konsumsi energi dan emisi karbon. Orang Australia sekarang harus menggunakan lampu fluoresen kompak (CFL) atau dioda pemancar cahaya (LED).

Itu tadi beberapa barang yang mungkin diperbolehkan di negara tertentu justru menjadi ilegal di negara lain.

Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh pada 02 Agt 2024  

Editor: Redaksi Daerah
Redaksi Daerah

Redaksi Daerah

Lihat semua artikel

Related Stories