Nasional
Warren Buffett Sebut Saham Murah Bisa Jadi Jebakan Berbahaya!
JAKARTA - Warren Buffett, salah satu investor paling sukses di dunia, kembali menekankan pentingnya memahami nilai intrinsik sebuah perusahaan sebelum memutuskan untuk membeli sahamnya.
CEO Berkshire Hathaway itu berulang kali mengingatkan bahwa harga saham yang terlihat murah bisa menipu, terutama bagi investor yang hanya terpaku pada angka tanpa memperhatikan kualitas bisnis di baliknya.
Menurut Buffett, banyak orang keliru menganggap penurunan harga saham sebagai peluang. Padahal, penurunan tersebut sering kali menjadi sinyal adanya masalah pada fundamental perusahaan.
- Irnaeni, AgenBRILink dari Papua yang Hadirkan Akses Keuangan untuk Petani dan Perempuan Lokal
- Lewat Perahu Literasi, BRI Peduli Dorong Semangat Belajar di Tolitoli
- Rayakan Hari Jadi 130 Tahun, BRI Hadir untuk Semua Lapisan Masyarakat Indonesia
“Risiko bukan sekadar naik turunnya harga, melainkan kemungkinan kehilangan nilai secara permanen,” ujarnya, dikutip laman the economist, Jumat, 24 Oktober 2025.
Baginya, risiko sejati bukanlah fluktuasi harga jangka pendek, melainkan peluang kehilangan nilai secara permanen. Buffett memiliki prinsip yang sudah menjadi acuan dunia investasi: “Price is what you pay; value is what you get.” Artinya, harga saham bisa terlihat murah, tetapi jika prospek dan fondasi bisnisnya lemah, maka harga tersebut sebenarnya tidak bernilai.
Baca juga : Proyek Flyover dan JPO Tenjo Diserahterimakan, Peresmian Segera Dilakukan

Alasan Saham Murah Bahaya
Hal ini sering terjadi pada saham-saham berkapitalisasi kecil atau dikenal sebagai penny stock yang rentan manipulasi dan spekulasi. Ia juga mengingatkan setidaknya ada tiga alasan mengapa saham murah bisa sangat berbahaya.
Pertama, adanya masalah keuangan serius seperti utang tinggi atau pendapatan terus menurun. Kedua, likuiditas rendah yang membuat saham sulit dijual kembali. Ketiga, penurunan harga dapat memicu spiral kepanikan pasar sehingga semakin memperburuk kondisi perusahaan.
Meski demikian, Buffett tidak menampik bahwa penurunan harga justru bisa menjadi peluang besar,dengan syarat bisnis yang dibeli tetap berkualitas. Jika depresiasi harga terjadi karena faktor eksternal atau kondisi pasar sementara, investor yang berani justru bisa mendapat saham unggulan dengan harga diskon.
Baca juga : BRI Dukung Akad Massal KUR 800.000 Debitur dan Peluncuran Kredit Program Perumahan
Pelajaran terpenting yang ia tekankan adalah fokus pada kesehatan bisnis, bukan pada angka harga di layar transaksi. Investor diingatkan untuk tidak gentar menghadapi volatilitas pasar selama perusahaan memiliki fundamental kuat dan manajemen yang dapat dipercaya.
Di tengah dinamika pasar saham yang semakin spekulatif, pesan Buffett terdengar semakin relevan: memahami nilai intrinsik adalah kunci utama dalam menghindari kerugian besar. Atau dalam kata-katanya yang lain, “Sangat mudah membeli saham murah, yang sulit adalah membeli saham yang bagus dengan harga murah.”
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.id oleh Muhammad Imam Hatami pada 27 Oct 2025
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 27 Okt 2025
