Berita Sumbar
Kamis, 20 Januari 2022 21:32 WIB
Penulis:Sutan Kampai
Editor:Sutan Kampai
Melani Kurniawati Zebua, penulis novel Lentera Senja, Desa Berdarah, dan Narapidana, bukanlah penulis biasa.
Dia berasal dari keluarga yang kurang mampu dan hanya berbekal ijazah sekolah dasar, tidak lantas membuat gadis asal Pesisir Selatan, Sumatera Barat, ini patah semangat untuk menjadi penulis terkenal.
Selama ini dirinya hanya menulis menggunakan ponsel biasa, dan sering terkendala dengan internet. Namun hal itu bukanlah penghambat bagi Melani, ia rela pergi ke kantor Camat Lunang, yang tersedia Wi-Fi gratis.
Mengapresiasi karya Melani yang luar biasa, itu Buya Mahyeldi menghadiahkan Melani sebuah laptop.
"Semoga laptop ini dapat berguna bagi Melani untuk menghasilkan karya-karya selanjutnya", ucap Buya Mahyeldi menyemangati Melani.
Buya juga berpesan kepada Melani untuk lebih produktif dalam menulis dan menghasilkan karya yang menginspirasi dan memotivasi generasi muda.
Terakhir, Melani mengucapkan terima kasih atas laptop yang diberikan. Tidak hanya itu saja, Buya juga membubuhkan sebuah tanda tangan dan menuliskan secuil motivasi di buku pertama Melani yang berjudul Aldonara dan Lentera Senja.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada Buya Mahyeldi yang telah mengapresiasi karya saya dan menghadiahkan saya laptop untuk lebih berprestasi lagi dan semangat dalam menulis," ucap Melani penuh syukur.