Presiden
Kamis, 18 Agustus 2022 13:03 WIB
Penulis:Sutan Kampai
Editor:Redaksi
Inflasi nasional pada 2022 ini diperkirakan lebih tinggi dari target. Hal ini dikarenakan kenaikan harga pangan bergejolak (volatile food) dan harga energi global.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo saat melaksanakan Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi Tahun 2022 melalui Zoom Meeting, Kamis (18/8).
Dari Kota Padang Panjang, Zoom Meeting tersebut diikuti Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Ewasoska, SH, Kepala Dinas Pangan dan Pertanian, Ade Nafrita Anas, M.P, Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi UKM, Jevie Charter Ekaputra, M.T dan Kepala Bagian Perekonomian dan Sumberdaya Alam Setdako, Putra Dewangga, S.S, M.Si.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, saat ini kenaikan inflasi menjadi masalah setiap negara. Dikarenakan pandemi Covid-19 yang belum sepenuhnya selesai. Perang antara Rusia dan Ukraina menimbulkan gangguan rantai pasok dan memperparah lonjakan inflasi. Negara-negara maju terpaksa melakukan pengetatan kebijakan moneter. Namun demikian, jika dibandingkan dengan negara lain, inflasi Indonesia relatif masih terkendali dengan baik.
Secara nasional terdapat lima provinsi yang menjadi penyumbang inflasi tertinggi di Indonesia. Yaitu Provinsi Jambi dengan nilai inflasi 8,55%, Sumatera Barat 8,01%, Bangka Belitung 7,77%, Riau 7,04% dan Aceh 6,97%.
Presiden Jokowi meminta gubernur, bupati dan wali kota agar berhati-hati dan bekerja sampai ke skala mikro. Para kepala daerah dituntut untuk memantau kinerja inflasi di wilayahnya masing-masing guna mencari solusi yang tepat agar inflasi bisa dikendalikan. Kepala daerah harus bisa bekerja sama dengan TPID maupun TPIN dalam upaya mengendalikan laju inflasi.
Sementara itu, Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, selaku Ketua Tim Pengendali Inflasi Pusat (TPIP), menyebutkan, sampai Juli 2022 inflasi tahunan (year on year) nasional sudah mencapai 4,94%. Tingginya inflasi dipengaruhi naiknya harga komoditas global dan dampak faktor cuaca terhadap produksi pangan. Namun demikian, hari ini beberapa harga komoditas pangan sudah bergerak turun dan mulai mencapai kestabilan.