Kesehatan
Rabu, 24 Januari 2024 18:19 WIB
Penulis:Redaksi Daerah
Editor:Redaksi Daerah
JAKARTA - Buah belimbing berasal dari pohon Averrhoa carambola yang tumbuh di Vietnam, India, Nepal, Malaysia, Filipina, dan Indonesia. Meskipun memiliki sejarah budidaya yang panjang di Asia Tenggara, asal-usul buah ini masih tidak jelas, namun diperkirakan berasal dari Sri Lanka, Indonesia, atau Malaysia.
Daging buah belimbing umumnya berwarna transparan hingga kuning cerah, dikelilingi oleh lima tonjolan yang membentuk bintang saat dipotong, menjadikan buah ini diberi nama 'star fruit' dalam bahasa Inggris.
Melansir Dr Axe, rasa belimbing tergantung dengan varietasnya tergantung pada ukurannya, di mana ukuran kecil cenderung asam dan ukuran besar cenderung manis.
Belimbing memiliki sejumlah manfaat kesehatan yang menakjubkan. Berikut adalah beberapa di antaranya.
Belimbing memiliki kandungan antioksidan tinggi yang membantu melawan radikal bebas dan mempromosikan kesehatan secara keseluruhan. Antioksidan telah terbukti memberikan manfaat kesehatan yang luas dengan melindungi tubuh dari kondisi kronis seperti penyakit jantung, diabetes, dan kanker.
Buah belimbing mengandung senyawa tumbuhan dan polifenol tertentu, seperti quercetin dan rutin, yang memiliki sifat antioksidan yang kuat. Quercetin sendiri memiliki potensi dalam meningkatkan performa fisik dan mental, sementara rutin diyakini memberi manfaat pada kesehatan otak dan jantung berdasarkan penelitian pada model in vitro dan hewan.
Penelitian awal menunjukkan senyawa dalam buah belimbing memiliki potensi untuk menurunkan kadar kolesterol, yang berkontribusi pada kesehatan jantung. Serat, yang terkenal dapat menurunkan kolesterol LDL, memiliki peran penting dalam mengurangi risiko penyakit jantung koroner.
Studi dari International Journal of Food Sciences and Nutrition di Meksiko menemukan serat tak larut dari belimbing mampu secara efektif menurunkan kadar trigliserida dan kolesterol pada tikus.
Berkat kandungan antioksidannya, buah belimbing juga berpotensi memiliki sifat anti kanker. Sebagai contoh, studi hewan pada tahun 2014 di Universitas Rajasthan menemukan bahwa ekstrak belimbing berpotensi melawan kanker hati pada tikus.
Senyawa seperti quercetin yang terdapat dalam buah tersebut menunjukkan kemungkinan efek anti kanker, menghambat perkembangan sel kanker dalam penelitian in vitro khusus. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memastikan dampak belimbing terhadap kanker pada manusia.
Buah belimbing berukuran sedang mengandung sekitar 52 persen dari kebutuhan vitamin C harian Anda, sebanding dengan buah jeruk seperti jeruk, lemon, dan jeruk nipis, yang membantu kesehatan kekebalan tubuh.
Penelitian dari Annals of Nutrition & Metabolism Swiss menunjukkan asupan vitamin C yang memadai mungkin mengurangi infeksi saluran pernapasan, termasuk pilek, serta mengurangi tingkat keparahan gejalanya.
Vitamin C juga dapat memberikan perlindungan terhadap kondisi lain seperti malaria, pneumonia, dan diare. Sementara itu, kandungan antioksidan pada belimbing melindungi sel dari kerusakan oksidatif, mengurangi risiko peradangan, infeksi, dan penyakit kronis.
Belimbing kaya akan serat yang menyediakan hingga 10 persen kebutuhan harian dalam satu porsi, mendukung kesehatan pencernaan serta pencegahan sembelit dengan meningkatkan volume tinja. Serat juga mendukung kesehatan usus, membantu kondisi seperti divertikulitis, wasir, tukak usus, dan refluks asam.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Bintang Surya Laksana pada 10 Dec 2023
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 24 Jan 2024
sebulan yang lalu