Pangsa Pasar Petani di Pancungsoal Raib Akibat Corona

Senin, 20 Juli 2020 23:14 WIB

Penulis:Sutan Kampai

Hamparan sawah yang ada di Kota Padang/Foto: M Hendra/KabarMinang.id
Hamparan sawah yang ada di Kota Padang/Foto: M Hendra/KabarMinang.id

PAINAN - Pangsa pasar petani di Pancungsoal Kabupaten Pesisir Selatan raib akibat dilanda Pandemi Covid-19. Persoalan ini beranjak dari anjlok nya harga jual sejumlah produk pertanian selama wabah virus Corona melanda daerah selatan Sumatera Barat ini.

Tokoh masyarakat, Kecamatan Pancungsoal, Afrizal Kirun, menyatakan bahwa Pandemi Covid-19 yang terjadi hingga sekarang, benar-benar telah mengguncang perekonomian masyarakat. Meski produksi atau panen terbilang baik, namun tidak memiliki pangsa pasar yang bagus.

Padahal, sebelum adanya Covid-19, hasil panen seperti halnya jagung, telah memiliki pembeli atau pasar yang pasti. Selain telah memiliki pasar yang pasti, harga jual masih terbilang menguntungkan. Namun kini, semua kondisi terbalik dari dulu.

Baca Juga: Dilanda Pandemi, Penduduk Miskin di Sumbar Bertambah Seribu Lebih

"Saat ini saya juga tengah melakukan kerjasama pemasaran jagung manis dengan pengusaha. Sehingga bila ada petani yang mengeluh dengan anjloknya harga jagung manis, saya siap untuk membantu mencarikan solusi melalui jaringan yang saya miliki," katanya, dikutip dari laman resmi Pemkab Pesisir Selatan, Senin 20 Juli 2020.

Tidak hanya untuk petani jagung, Afrizal Kirun, juga menyebutkan kondisi perekonomian terguncang juga dialami oleh petani kelapa sawit. Harga kelapa sawit akhir-akhir ini jauh dari kata bagus.

"Saya dapat kabar bahwa ada petani kelapa sawit yang harus menunggak cicilan pinjaman terhadap bank. Nah ini pertanda kondisi perkebunan kelapa sawit lagi tidak bagus. Saya harapkan, kondisi ini ada solusi dari pemerinta," pinta dia.

Di sisi Afrizal Kirun merasa cukup terbantu dengan adanya bantuan benih jagung yang diberikan oleh Pemkab Pesisir Selatan kepada petani di Indrapura khususnya. Ia berharap selain benih, pemerintah perlu membantu pasar bagi petani jagung di daerah tersebut.

Wali Nagari/Kepala Desa Teluk Ampalu Indrapura, Darwin, seiring diresmikannya gedung Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Pancungsoal, Pemkab Pesisir Selatan turut menyerahkan sejumlah bantuan kepada petani, termasuk itu untuk bibit jagung.

Menurutnya sebagian besar masyarakat di daerahnya itu adalah sebagai petani jagung dan juga kelapa sawit. Dari bantuan-bantuan yang datang, akan sangat berarti, mengingat kini kondisi Pandemi, perekonomian benar-benar lagi dalam kondisi tidak baik.

"Setidaknya bantuan kali ini dapat memberikan kemudahan dan mengurangi pengurangan uang keluar untuk membeli bibit jagung. Saya harapkan masyarakat petani tetap semangat, dan pemerintah akan memberikan solusi terkait harga jual yang menurun," sebutnya.

Baca Juga: Sudah Lama dalam Kondisi Memprihatinkan, Pembangunan Infrastruktur Langgai Terhadang COVID-19

Kepala Distanhortbun Pesisir Selatan, Nusirwan, mengatakan bahwa bantuan bibit jagung yang disalurkan itu berasal dari provinsi dan juga dari pusat. Sedangkan bantuan gedung BPP, sumber dananya berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2018/2019, dengan total anggaran Rp 1,073, miliar.

"Saya berharap melalui keberadaan gedung baru ini, kita bisa memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat," jelasnya.

Ditambahkan lagi bahwa bantuan bibit yang bersumber dari pusat dan provinsi itu, disalurkan kepada masyarakat yang tergabung pada kelompok tani pada tujuh kecamatan. Bantuan bibit jagung ini akan dikembangkan pada lahan seluas 9.526 hektar, dengan jumlah per hektarnya 15 kilogram.

Diantaranya yang bersumber dari pusat seluas 7.551 hektar, terdiri dari dua varietas, bisi 18, dan NK 212. Dari TP Provinsi, 1.975 hektare, masing-masing nya sebanyak 15 kilogram per hektar. Ini tersebar di tujuh kecamatan dari 15 kecamatan yang ada.