Segera Daftar, BI Tambah Kuota Penukaran Uang Rp75.000 Jadi Dua Kali Lipat

Rabu, 26 Agustus 2020 20:14 WIB

Penulis:Sutan Kampai

Seorang warga Padang menunjukan uang kertas baru pecehan Rp75.000/Foto: Dok. Lia
Seorang warga Padang menunjukan uang kertas baru pecehan Rp75.000/Foto: Dok. Lia

KabarMinang.id - Bank Indonesia (BI) akan menambah kuota penukaran Uang Peringatan Kemerdekaan (UPK) pecahan Rp75.000 menjadi dua kali lipat mulai 27 Agustus 2020.

Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia Marlison Hakim menyatakan itu merupakan langkah BI untuk mempercepat dan memperluas peredaran UPK seiring tingginya animo masyarakat.

“Kita menambah kuota untuk penukaran per harinya jadi besok kuotanya kita tambah dua kali lipat,” katanya dalam diskusi daring di Jakarta, Rabu.

Baca Juga: Ini Mekanisme untuk Mendapatkan Uang Rp75.000 Peringatan Kemerdekaan 75 Tahun RI

Marlison menyebutkan kuota untuk kantor pusat BI di Jakarta menjadi 600 lembar per hari dari yang sebelumnya 300 lembar per hari.

Sementara untuk masing-masing 45 kantor perwakilan BI di daerah akan disediakan kuota 300 lembar per hari dari yang sebelumnya 150 lembar per hari. “Rata-rata kita per hari adalah 14.500 lembar untuk seluruh Indonesia,” ujarnya seperti dikutip dari TrenAsia.com

Meski demikian, Marlison mengatakan pihaknya menargetkan penukaran UPK Rp75.000 bisa mencapai minimal 30,000 dalam sehari. “Kita harapkan target minimal kata kan lah sehari 30 ribu. Kalau lebih besar lebih bagus karena kita masih punya 75 juta lembar itu,” katanya.

Tak hanya itu, Marlison menuturkan masyarakat juga bisa menukarkan UPK secara individu maupun kolektif.

Baca Juga: Penjelasan Uang Kertas Baru Rp75.000 dari Bank Indonesia

Untuk penukaran kolektif dapat dilakukan oleh kementerian/lembaga dan instansi (pemda), korporasi (BUMN/Swasta), asosiasi, perkumpulan, serta masyarakat umum. “Minimal 17 (orang). Maksimal berapa? Ya sebanyak-banyaknya yang penting punya KTP. Sistemnya satu KTP adalah satu lembar,” ujarnya.

Ia melanjutkan, penukaran UPK secara kolektif yang baru dimulai pada Selasa 25 Agustus pukul 07.00 WIB hingga kini telah diikuti oleh 322 kelompok atau sekitar 23.000 orang.

“Baru satu hari kami buka kemarin sudah ada sekitar 322 kelompok. Itu kurang lebih hampir 23 ribu orang. Ini kita dorong,” katanya.