DPR
Jumat, 26 September 2025 16:23 WIB
Penulis:Redaksi Daerah
Editor:Redaksi Daerah
JAKARTA – Banyak orang masih menyepelekan kebiasaan membawa ponsel ke kamar mandi. Namun, sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa menggunakan ponsel saat buang air besar (BAB) dapat meningkatkan risiko terkena ambeien atau wasir hingga 46–50 persen.
Kebiasaan ini sebenarnya bukan hal yang sepenuhnya baru. Jika dulu sebagian orang terbiasa membaca koran atau majalah di toilet, kini praktik tersebut bergeser dengan hadirnya ponsel.
Menurut Trisha Pasricha, MD, MPH, dokter dari Beth Israel Deaconess Medical Center, pergeseran dari media cetak ke digital justru menimbulkan persoalan baru bagi kesehatan, mengingat ponsel memiliki sifat yang lebih kuat dalam menarik dan menahan perhatian penggunanya.
Penelitian dilakukan terhadap 125 orang dewasa yang menjalani kolonoskopi skrining. Para peneliti menggali data mengenai kebiasaan toilet, pola makan, olahraga, hingga penggunaan ponsel. Hasilnya cukup mengejutkan.
Sekitar dua pertiga responden mengaku menggunakan ponsel saat berada di toilet. Rata-rata usia mereka 55 tahun, lebih muda dibanding kelompok non-pengguna ponsel yang rata-rata berusia 62 tahun.
Tidak hanya itu, 37 persen pengguna ponsel menghabiskan waktu lebih dari lima menit setiap kali BAB, sedangkan pada kelompok yang tidak menggunakan ponsel hanya 7 persen. Aktivitas utama yang dilakukan selama duduk di toilet adalah membaca berita, berselancar di media sosial, dan menonton konten digital.
“Penggunaan ponsel pintar khususnya tampaknya lebih mengalihkan perhatian orang daripada jenis bacaan lainnya. Seperti yang telah kita lihat di bidang lain, banyak aplikasi di ponsel pintar dirancang untuk mengalihkan perhatian kita dan memaksimalkan waktu kita menggunakannya,” jelas Pasricha, dikutip Everyday Health, Jumat, 19 September 2025.
Baca juga : Bahlil Sebut SPBU Swasta Sepakat Beli Minyak Mentah Pertamina
Menghabiskan waktu lama di toilet bukan tanpa risiko. Para ahli menegaskan bahwa posisi duduk terlalu lama tanpa penyangga panggul bisa melemahkan jaringan yang menopang pembuluh darah di area anus. Kondisi ini memperbesar peluang munculnya ambeien.
Dibandingkan membaca koran atau majalah, ponsel dianggap lebih berbahaya. Pasalnya, bacaan cetak memberi jeda alami karena pembaca harus membalik halaman.
Sementara itu, konten di ponsel berjalan terus-menerus, baik berupa berita, media sosial, maupun video sehingga membuat orang betah duduk berlama-lama tanpa sadar.
Membaca majalah atau koran di toilet cenderung lebih rileks. Ada jeda ketika halaman selesai dibaca, sehingga seseorang lebih cepat menyudahi aktivitasnya. Sebaliknya, ponsel memiliki fitur tak terbatas. Algoritma media sosial, misalnya, terus menyajikan konten baru sehingga membuat pengguna sulit berhenti.
Kondisi inilah yang menurut para peneliti menjadikan ponsel sebagai faktor risiko tambahan untuk ambeien. Kebiasaan ini menempatkan tekanan ekstra pada jaringan anus karena waktu duduk yang terlalu lama.
“Studi kami tidak membuktikan hubungan sebab akibat, tetapi hipotesis saya adalah duduk dalam waktu lama di toilet terbuka, tanpa penyangga dasar panggul, dapat melemahkan jaringan pendukung wasir, menyebabkannya menggembung,” tambah Pasricha.
Baca juga : Profil Dony Oskaria: Dipercaya Jokowi, Diandalkan Prabowo
Para ahli menyarankan agar masyarakat mulai membatasi penggunaan ponsel di toilet. Fokus utama saat berada di kamar mandi seharusnya hanya pada proses buang air besar, bukan aktivitas lain.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga pola hidup sehat. Selain membatasi waktu di toilet, menjaga asupan makanan tinggi serat, rutin berolahraga, dan cukup minum air putih juga dapat membantu mencegah ambeien.
Meski terlihat sederhana, kebiasaan memainkan ponsel di toilet kini menjadi perhatian medis. Banyak orang tidak menyadari bahwa aktivitas singkat membuka pesan atau media sosial bisa membuat mereka duduk jauh lebih lama dari yang diperlukan. Jika dibiarkan, kondisi ini bukan hanya meningkatkan risiko ambeien, tetapi juga dapat menimbulkan masalah kesehatan lain, termasuk gangguan pencernaan dan penurunan kualitas hidup.
Dengan semakin banyaknya bukti medis yang mendukung, para ahli berharap masyarakat lebih sadar dan bijak menggunakan ponsel. Mulailah membatasi penggunaannya di tempat-tempat yang tidak semestinya, termasuk di toilet. Kebiasaan kecil ini bisa menjadi langkah penting dalam menjaga kesehatan jangka panjang.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.id oleh Muhammad Imam Hatami pada 25 Sep 2025
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 26 Sep 2025