Siap-siap, REI Sebut Harga Baru Rumah Subsidi Bakal Naik

Kamis, 15 Desember 2022 20:39 WIB

Penulis:Egi Caniago

Editor:Egi Caniago

Sektor-Properti-Move-On-2021-1-1.webp
Ilustrasi Rumah Subsidi (TrenAsia)

Setelah tiga tahun tidak pernah naik, angin segar akan menerpa para pengembang industri properti.

Hal itu seperti diutarakan oleh Sekretaris Jenderal Realestat Indonesia (REI) Hari Ganie dalam acara Indonesia Property Market Outlook & Tren Real Estate 2023 di Jakarta, Kamis, 15 Desember 2022.

Hari mengungkapkan bahwa dua hari yang lalu, REI telah melaksanakan Rapat Kerja Nasional dan ia mengakui akan ada 'lampu hijau' mengenai rumah subsidi.

"Dua hari yang lalu, kita baru selesai rakernas, ada lampu hijau awal tahun (depan) Insha Allah rumah subsidi dengan harga baru akan segera dikeluarkan, ini jelas angin segar bagi kita semua," katanya.

Ia sedikit memaparkan bahwa Realestat Indonesia saat ini memiliki anggota kurang lebih ada 5000 orang dan 80% di REI adalah para pengembang rumah subsidi yang harganya dipatok pemerintah, yaitu di kisaran angka 160-170 juta.

"Yang tiga tahun ini nggak naik-naik. Sehingga semua pengembang rumah subsidi sedang sangat-sangat kesulitan. Kita minta pemerintah untuk memberi perhatian khusus untuk rumah subsidi yang saat ini sedang mengalami masa-masa yang sangat sulit," tuturnya.

Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) masih menunggu putusan dari Kementerian Keuangan dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, soal penyesuaian harga rumah subsidi yang sudah tertahan sejak 3 tahun terakhir. Sebab, Kemenkeu tengah menghitung dampaknya dari lonjakan harga BBM.

"Ya itu sama di Kementerian Keuangan. Kan itu kenapa agak lambat, karena keuangan harus menghitung lagi dari kenaikan BBM," kata Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan Endra S Atmawidjaja beberapa waktu lalu.

Menurut perhitungan Kementerian PUPR, harga rumah subsidi saat ini seharusnya sudah lebih tinggi 5-7%. Endra menyatakan, tanpa adanya eskalasi anggaran, pihak kontraktor akan semakin terbebani dengan nilai jual rumah subsidi yang belum ada kenaikan.  (TrenAsia.com)