Selasa, 03 Januari 2023 18:48 WIB
Penulis:Egi Caniago
Editor:Egi Caniago
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan realisasi anggaran subsidi dan kompensasi energi telah mencapai Rp551,2 triliun sepanjang 2022.
Sri Mulyani menjelaskan, dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (2022), pemerintah awalnya memperkirakan rata-rata harga minyak mentah Indonesia (ICP) sebesar US$63 per barel. Namun, akibat perang Rusia dan Ukraina, harga minyak mentah melonjak dan sempat menembus US$126 per barel.
“Konsekuensinya subsidi dan kompensasi melonjak lebih dari tiga kali lipat. Dari Rp152,5 triliun, kami tambahkan alokasi menjadi Rp502,4 triliun, dan pada akhir tahun ini kami melihat realisasinya bahkan lebih tinggi lagi yaitu Rp551,2 triliun,”kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa pada Selasa, 3 Januari 2023.
Adapun jika mengacu Perpres No. 98/2022, asumsi rata-rata ICP kemudian dinaikkan menjadi US$100 per barel. Secara keseluruhan, rata-rata ICP pada 2022 mencapai US$97 per barel.
Jika dilihat berdasarkan komponennya, Bendahara Negara ini mengatakan realisasi subsidi energi meningkat menjadi Rp171,9 triliun, dari pagu APBN 2022 sebesar Rp134 triliun. Kenaikan subsidi terutama digunakan untuk mempertahankan harga Pertalite.
Di samping itu, sepanjang 2022, kompensasi energi ikut melonjak signifikan. Realisasi sementara (unaudited) mencapai Rp379,3 triliun, dari pagu APBN 2022 yang hanya di angka Rp18,5 triliun. Sementara, jika melihat Perpres No. 98/2022, kompensasi juga ikut meningkat dari sebesar Rp293,5 triliun
Sri Mulyani mengungkap secara total PT Pertamina (Persero) mendapatkan Rp422 triliun dari alokasi APBN. Sementara PT PLN (Persero) mendapatkan Rp126 triliun. (TrenAsia.com)