Nasional
3 Hal yang Tidak Boleh Diabaikan Saat Mengelola Uang Pemberian Orang Tua
JAKARTA - Tidak dapat dipungkiri, banyak orang tidak menyukai meminjam uang di bank karena takut kesulitan untuk membayar yang nantinya akan menimbulkan masalah-masalah baru. Hal inilah yang membuat sebagian orang memilih untuk meminjam atau menggunakan uang yang diberikan orang tua.
Tidak mengherankan hal itu jadi pilihan. Hal ini karena uang dari orang tua mudah diakses, tanpa antrean, tanpa menyiapkan dokumen-dokumen, tanpa PIN yang perlu diingat, dan hanya sedikit nasabah yang perlu ditangani.
Meski melakukan hal ini tampak tidak merepotkan bagi banyak orang, pengaturannya yang terkesan santai justru menjadi bahayanya. Oleh karena itu, Anda perlu mengetahui beberapa hal sebagai berikut sebelum menggunakan uang dari orang tua.
- 3 Strategi Jitu untuk Melunasi Utang Anda
- 5 Rekomendasi Podcast Pengembangan Diri untuk Isi Waktu Saat Ngabuburit
- Cara Mengelola Keuangan Anda Agar Lebih Kebal dari Inflasi dan Stagflasi
Pertimbangan Sebelum Menggunakan Uang Pemberian Orang Tua
Tentukan Apakah Uang Itu Pinjaman atau Hadiah
Ketika orang tua memberikan uang kepada anak, mungkin akan dianggap sebagai hadiah kecuali jika ada dokumentasi atau catatan resminya. Seperti yang dilansir dari ABC, anak dapat meraih keuntungan dari anggapan hukum bahwa uang yang diberikan orang tua kepada anak adalah hadiah, artinya tidak perlu dikembalikan. Kecuali, orang tua membuktikan sebaliknya.
Tanpa dokumen, orang tua tidak bisa membuktikan sebaliknya. Kunci untuk menghindari kesalahpahaman adalah dengan membuat perjanjian secara tertulis, dan menyatakan secara eksplisit apakah uang tersebut perlu dikembalikan atau tidak.
Pembayaran atau Pelunasan Memiliki Batasan Waktu yang Sah
Jika uang tersebut dianggap sebagai pinjaman, maka orang tua harus secara eksplisit meminta anak untuk melunasinya.
Hati-hati Meminjamkan pada Usaha Anak
Jika seorang anak atau anggota keluarga membutuhkan uang untuk mendirikan usaha kecil-kecilan, atau agar anak dapat menyewa ruang kantor atau membeli peralatan, mereka mungkin meminta pinjaman kepada orang tua untuk dibayarkan kepada perusahaan.
Hal ini mungkin terasa sama seperti meminjamkan uang kepada seseorang, namun segalanya menjadi rumit jika bisnisnya mengalami masalah. Jika bisnis tersebut bangkrut, orang tua tidak akan mendapatkan kembali uang tersebut dari anak mereka.
Anak bisa jadi berkata bahwa mereka tidak berutang uang kepada orang tua, bisnis sudah dilikuidasi yang berutang, dan perusahaan tidak mampu membayarnya.
- Menyoal Dasar Penggantian Anggota Dewan Energi Nasional (DEN)
- OJK: Penghimpunan DPK di Bali Capai Rp171 Triliun, Tumbuh Dobel Digit
- Simak Cara Cek Tempat Penukaran Uang Bank Indonesia untuk THR
Itu tadi beberapa hal yang harus dicermati sebelum memberikan uang kepada anak atau menggunakan uang dari pemberian orang tua.
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh pada 05 Apr 2024