Akibat Mangkraknya Pembangunan Meikarta, Konsumen Lebih Pilih Apartemen Bekas

Ilustrasi Apartemen (TrenAsia)

Colliers Indonesia menyatakan, kasus mangkraknya proyek Meikarta berimbas pada turunnya kepercayaan konsumen terhadap penjualan apartemen. 

Akibatnya, saat ini tren pembelian apartemen second lebih meningkat dibandingkan apartemen yang masih dalam proses pembangunan. Dalam risetnya, Senior Associate Director Colliers Indonesia, Ferry Salanto menyebut, pembeli cenderung beralih pada apartemen yang sudah siap huni pada kuartal IV-2022. 

"Konsekuensi ambil awal launching emang harganya belum tinggi, tapi ini jadi pilihan pembeli. Tapi mereka yang punya uang, dari kasus Meikarta jadi lebih hati-hati," kata Ferry dalam media briefing, Rabu 4 Januari 2023. 

Selain itu, reputasi developer tak lagi menjamin 100% kepercayaan investor akan proyek yang tengah digarap. Dalam kasus Meikarta, pengembang yang terlibat adalah developer kelas kakap yakni Lippo. 

"Meikarta jadi pelajaran berharga buat calon pembeli, kita sering bilang reputasi developer penting yang biasanya punya nama besar, tapi nggak jadi jaminan dalam kasus ini yang cukup memprihatinkan," lanjut dia. 

Data Colliers juga mengungkapkan,  permintaan strata-title Apartment masih di bawah tekanan akibat ekonomi makro yang lesu dan sedikitnya launching proyek baru. Namun penjualan pada 2022 sedikit lebih baik dibandingkan 2021. 

Namun harga cenderung stagnan karena persaingan ketat dari unit sekunder. Untuk tahun 2023 diperkirakan harga belum akan naik signifikan, semata untuk menarik minat calon pembeli. 

Sementara untuk serviced apartment maka area CBD mendominasi pasokan hingga 2025. Adapun tingkat hunian apartemen service meningkat dibanding tahun 2021. 

Akan tetapi, harga sewa cenderung stagnan dan diperkirakan tidak naik pada 2023. Pertumbuhan sewa pada tahun 2023 diprediksi naik 10-15% akibat inflasi 5,42% secara tahunan. (TrenAsia.com)

Editor: Egi Caniago
Bagikan

Related Stories