Alasan Pingsan Bisa Terjadi dan Cara mengelolanya

Apa yang Terjadi Saat Mengalami Pingsan? Ini Penjelasannya (Freepik)

JAKARTA - Apakah Anda pernah mengalami sensasi tiba-tiba pingsan atau kehilangan kesadaran untuk beberapa saat? Jika iya, kemungkinan Anda mengalami apa yang disebut syncope, yaitu suatu kondisi medis yang umum terjadi pada berbagai kelompok usia. 

Syncope, yang secara harfiah berarti "tersungkur," adalah kondisi di mana aliran darah ke otak terganggu, menyebabkan kehilangan kesadaran sementara. Berikut penjelasan mengenai syncope, termasuk gejala, penyebab, dan cara mengatasinya.

Penjelasan Mengenai Pingsan dan Cara Mengatasinya

Seperti yang dilansir dari laman resmi Kemenkes, pingsan atau syncope, dalam istilah medis, adalah kehilangan kesadaran atau kekuatan postur tubuh yang terjadi secara mendadak dan bersifat sementara. Biasanya, kondisi ini pulih dengan sendirinya tanpa memerlukan terapi khusus jika penyebabnya tidak terlalu serius. 

Kehilangan kesadaran dapat terjadi karena penurunan aliran darah ke sistem aktivitas retikuler di batang otak. Penting untuk dicatat bahwa syncope bukanlah penyakit itu sendiri, melainkan tanda atau gejala dari gangguan yang mendasarinya.

Tanda utama syncope adalah kehilangan kesadaran yang singkat, yang diikuti dengan pemulihan spontan. Sebelum kejadian pingsan, seseorang mungkin mengalami gejala awal seperti pusing, lemah, mual, berkeringat dingin, pucat, atau muntah. Beberapa orang juga melaporkan sensasi seperti berputar-putar sebelum kehilangan kesadaran.

Ada berbagai penyebab yang dapat menyebabkan syncope. Salah satunya adalah refleks vasovagal, di mana tekanan darah turun tajam karena respons sistem saraf otonom terhadap pemicu tertentu, seperti stres, nyeri, atau penglihatan darah. 

Penyebab lain meliputi gangguan irama jantung, masalah struktural jantung, gangguan pembuluh darah, tekanan darah rendah, masalah neurologis, dan efek samping obat-obatan tertentu.

Penyebab yang paling umum dari pingsan atau syncope adalah hipotensi ortostatik, di mana tekanan darah turun secara signifikan saat berdiri. Hal ini terjadi karena darah berpindah dari bagian atas tubuh ke bagian bawah tubuh ketika berdiri yang membuat penurunan pasokan darah ke otak dan menyebabkan hipoksia.

Diagnosis syncope melibatkan anamnesis lengkap, pemeriksaan fisik, dan serangkaian pemeriksaan darah dan jantung. Tes tambahan seperti elektrokardiogram (EKG), ekokardiografi, dan pemeriksaan pencitraan dapat diperlukan untuk mengidentifikasi penyebab yang mendasarinya.

Pengelolaan cara mengatasi pingsan atau syncope akan disesuaikan dengan penyebabnya. Bagi Anda yang mengalami pingsan atau syncope berulang harus mencari tahu penyebabnya dan menghindari pemicu yang memungkinkan. 

Selain itu, penting juga untuk menghindari faktor-faktor seperti panas berlebihan, dehidrasi, posisi berdiri setelah latihan fisik, atau obat-obatan tertentu. Jika syncope berulang dan berat, konsultasikan dengan dokter segera.

Itu tadi penjelasan mengenai pingsan, penyebab, dan cara mengatasinya.

Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Justina Nur Landhiani pada 15 Feb 2024  

Editor: Redaksi Daerah
Redaksi Daerah

Redaksi Daerah

Lihat semua artikel

Related Stories