Cara Mengelola Uang dengan Bijak ala Li Ka Shing, Ikon Bisnis Asia

Tips Mengelola Keuangan Ala Li Ka Shing, Pebisnis Paling Berpengaruh di Asia (businesschief.asia)

JAKARTA – Semua orang tentu ingin menjadi orang kaya yang berkecukupan hartanya. Namun, menjadi orang kaya bukan hanya tentang memiliki pendapatan besar atau aset yang melimpah, tetapi yang lebih penting adalah kemampuan mengelola uang dengan baik, seperti yang dilakukan oleh Li Ka Shing.

Li Ka-shing dihormati sebagai salah satu pengusaha paling berpengaruh di Asia. Siapa sangka, dulunya ia adalah seorang imigran korban perang dan buruh pabrik plastik yang putus sekolah karena miskin. Kini, bisnisnya telah berkembang pesat di berbagai sektor, mulai dari real estate, telekomunikasi, layanan pelabuhan, ritel, energi, hingga infrastruktur.

Setelah beberapa tahun bekerja sebagai buruh, Li memberanikan diri keluar dan mendirikan usaha plastiknya sendiri. Mengelola bisnis plastik bukanlah hal baru baginya, karena pengalaman bertahun-tahun sebagai buruh pabrik plastik telah memberinya banyak pelajaran berharga.

Dilansir dari Forbes, Senin, 5 Agustus 2024, Li memulai usaha plastik Cheung Kong, yang dinamai berdasarkan Sungai Yangtze, pada tahun 1950 di usia 21 tahun dengan uang tabungan dan pinjaman sebesar US$6.500 dari kerabatnya. Bisnis plastiknya berkembang cepat. Sebab, Li memproduksi plastik berkualitas terbaik dengan harga murah.

Li Ka-Shing mengajarkan tentang rencana keuangan selama lima tahun. Berapa pun penghasilan yang kita miliki, sebaiknya dibagi menjadi lima kelompok dana dengan pembagian persentase sekitar 30%, 20%, 15%, 10%, dan 25%.

Nah, kira-kira persentase tersebut terdiri dari apa saja, ya? Yuk, simak artikel berikut!

Tips Mengelola Keuangan Ala Li Ka Shing

Berikut tips mengatur keuangan ala Li Ka Shing yang bisa kalian tiru:

Dana 30% untuk Kebutuhan Sehari-Hari

Li Ka Shing menyarankan agar tidak boros. Dana ini disiapkan untuk memenuhi biaya hidup sehari-hari. Disarankan agar kita mengatur pola hidup secukupnya dan sederhana, selalu mengutamakan kebutuhan daripada keinginan.

Dalam membangun kekayaan, yang penting bukan seberapa banyak yang bisa dihasilkan, tetapi seberapa baik kita mengelola keuangan yang dimiliki. Kebiasaan ini harus dimulai sejak pendapatan masih kecil, yaitu dengan berhemat dan tidak menggunakan uang untuk berfoya-foya.

Dana 20% untuk Networking dan Pertemanan

Li Ka-Shing menyarankan agar kita menyisihkan uang untuk membangun relasi atau networking dalam kehidupan sosial. Ia menilai, menjaga pertemanan dan membangun networking adalah cara untuk membuka pintu rezeki lebih luas.

Li Ka-Shing menyarankan untuk mengajak kolega atau teman makan siang atau makan malam sekali dalam sebulan. Menurutnya, orang-orang yang kita ajak ini sebaiknya adalah mereka yang lebih bijak, lebih kaya, dan dapat membantu kita berkembang. Dalam satu tahun, lingkaran pertemanan bisnis kita akan semakin besar dan reputasi kita akan semakin dihargai.

Dana 15% untuk Belajar

Li Ka-Shing menekankan pentingnya mengalokasikan anggaran untuk belajar dan mengasah keterampilan. Ia menyarankan agar kita menyisihkan dana setiap bulan untuk membeli buku, kemudian membaca, mempelajari, dan mempraktekkan isi buku tersebut.

Selain itu, Li Ka-Shing juga merekomendasikan mengikuti pelatihan seperti workshop, kursus, atau apapun yang berkaitan dengan peningkatan kemampuan. Setelah itu, ajarkanlah ilmu yang telah kita pelajari kepada orang lain. Penelitian menunjukkan, mengajarkan kembali ilmu yang sedang atau sudah kita pelajari dapat membantu kita memahami materi tersebut dengan lebih baik.

Dana 10% untuk Jalan-Jalan

Li Ka-Shing menyarankan untuk memanjakan diri dengan berlibur ke luar negeri setidaknya sekali setahun. Liburan ke luar negeri akan memperluas wawasan dan meningkatkan pengalaman. Bertemu dengan berbagai orang dan mengalami berbagai hal akan mengubah perspektif kita tentang kehidupan, serta membantu tumbuh menjadi pribadi yang lebih dewasa dalam mengamati situasi dan kondisi.

Dana 25% untuk Investasi

Li Ka Shing menyarankan untuk terus menabung, karena uang yang terkumpul bisa digunakan sebagai modal awal untuk membangun bisnis kecil atau berinvestasi di produk keuangan. Bisnis kecil relatif lebih aman karena dengan modal kecil, risiko kerugian juga kecil. Selain itu, ketika bisnis mulai menghasilkan keuntungan, pengalaman yang didapat akan meningkatkan keberanian dan kepercayaan diri.

Demikian, tips menabung yang disarankan Li Ka-Shing, semoga membantu!

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 10 Aug 2024 

Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 14 Agt 2024  

Editor: Redaksi Daerah
Redaksi Daerah

Redaksi Daerah

Lihat semua artikel

Related Stories