Nasional
Inilah 7 Faktor yang Bikin Harga Perak Lebih Rendah dari Emas
JAKARTA – Emas dan perak telah menjadi simbol nilai dan kekayaan sejak ribuan tahun silam. Kedua logam mulia ini bahkan dinilai bukan hanya sekadar perhiasan yang indah, tetapi juga memiliki peran penting dalam perdagangan, penanda status sosial, hingga sarana penghormatan terhadap para dewa.
Emas sering diasosiasikan dengan kekuasaan dan kemurnian, menjadikannya incaran para bangsawan dan kalangan elite. Sementara itu, perak yang lebih mudah ditemukan di alam memiliki nilai ekonomi tinggi dan kerap digunakan sebagai alat tukar dalam aktivitas perdagangan sehari-hari.
Tingkat kelangkaan logam mulia menjadi faktor utama penentu nilainya, emas yang lebih sulit diperoleh pun memiliki harga dan prestise yang lebih tinggi dibanding perak.
Dalam kerak bumi, perak lebih banyak tersedia. Kelimpahan ini membuat perak lebih mudah ditambang dan ditemukan, yang menjadi salah satu faktor harga perak lebih rendah dibanding emas.
Alasan Harga Perak Lebih Murah dari Emas
Dilansir dari physicalgold, berikut alasan harga perak lebih terjangkau daripada emas:
1. Ketersediaan Perak di Alam Lebih Melimpah
Salah satu alasan utama yang membuat harga perak lebih rendah dibanding emas adalah ketersediaannya yang lebih melimpah di alam.
Meskipun kedua logam tersebut berharga, emas jauh lebih berharga daripada perak, dan biasanya hanya ditemukan dalam jumlah terbatas di batuan tertentu, sedangkan perak bisa diperoleh dari berbagai jenis bijih logam, seperti tembaga dan timbal.
Ketersediaan yang melimpah membuat biaya penambangan dan produksinya relatif lebih murah. Semakin mudah suatu logam diperoleh dan diolah, semakin rendah pula nilai kelangkaannya di pasar, yang pada akhirnya memengaruhi harga jualnya.
2. Nilai Investasi Emas Lebih Tinggi dan Stabil
Emas telah lama dikenal sebagai simbol kekayaan dan alat penyimpan nilai yang mampu bertahan terhadap inflasi.
Karena kestabilannya dalam menghadapi perubahan ekonomi global, tidak mengherankan jika emas sering dijadikan aset lindung nilai oleh investor maupun bank sentral di berbagai negara.
Sementara perak meski memiliki nilai, lebih banyak dimanfaatkan untuk keperluan industri daripada sebagai investasi jangka panjang.
Tingginya permintaan di sektor industri membuat harga perak cenderung lebih fluktuatif, sehingga perak tidak dianggap sekuat emas sebagai alat penyimpan nilai.
3. Permintaan Industri Terhadap Perak Menurunkan Nilai Investasinya
Perak banyak dibutuhkan dalam sektor industri, terutama untuk produk seperti panel surya, elektronik, baterai, dan peralatan medis, karena sifatnya yang sangat konduktif.
Meski sangat berguna, pembeli industri biasanya berusaha menekan biaya, sehingga mereka tidak bersedia membayar harga tinggi.
Sebaliknya, emas lebih dipengaruhi oleh permintaan investasi, dimiliki oleh bank sentral, digunakan untuk menjaga kekayaan, dan kurang terpengaruh oleh industri yang sensitif terhadap harga.
Secara teori, perbedaan harga antara emas dan perak (rasio emas:perak) cenderung menyempit saat pertumbuhan ekonomi global meningkat karena permintaan industri naik, terutama di era digital yang membutuhkan lebih banyak komponen perak.
Sebaliknya, saat ketakutan dan ketidakpastian menguasai pasar, harga emas cenderung meningkat lebih tinggi dibanding perak, sehingga permintaan industri perak menurun, sementara emas semakin diminati sebagai aset aman.
4. Kepadatan dan Ketahanan Emas Lebih Tinggi
Secara fisik, emas memiliki ketahanan yang jauh lebih unggul dibanding perak. Emas tidak mudah mengalami oksidasi atau berubah warna, sedangkan perak lebih rentan mengalami perubahan warna akibat reaksi dengan sulfur di udara.
Kekuatan daya tahan emas membuatnya terlihat lebih berharga, karena mampu bertahan dalam berbagai kondisi, bahkan selama ribuan tahun tanpa kehilangan bentuk atau warnanya.
Sebaliknya, perak membutuhkan perawatan ekstra agar kilau dan penampilannya tetap terjaga, yang pada akhirnya juga berpengaruh pada nilai jualnya.
5. Tantangan Penyimpanan dan Transportasi
Perak lebih besar dan berat dibanding emas jika dibandingkan dengan nilai yang setara. Perak memakan lebih banyak ruang, mudah ternoda seiring waktu, dan biaya penyimpanan serta pengirimannya lebih tinggi dalam jumlah besar.
Sifat emas yang padat dan bernilai tinggi membuatnya lebih efisien dan menarik bagi investor yang perlu menyimpan atau memindahkan kekayaan dengan mudah.
6. Estetika dan Persepsi Budaya
Emas sejak lama dikaitkan dengan kemewahan, kerajaan, dan prestise. Warna emas yang hangat dan kaya serta ketahanannya terhadap noda membuatnya menjadi logam pilihan untuk perhiasan mewah dan benda-benda upacara.
Perak, meski tetap indah, dipandang lebih terjangkau dan fungsional, sehingga statusnya dalam hal nilai yang dirasakan cenderung lebih rendah dibanding emas.
7. Perilaku Pasar dan Psikologi Investor
Emas sering menjadi aset pilihan saat ketidakpastian ekonomi meningkat. Ketika pasar tidak stabil, investor cenderung beralih ke emas sebagai tempat aman, sehingga permintaan dan harganya naik.
Perak, meski juga dianggap sebagai lindung nilai, cenderung lebih fluktuatif dan bersifat spekulatif, sehingga kurang menarik pada masa krisis.
Dalam menjelaskan perbedaan kedua logam ini kepada investor yang bingung memilih, biasanya dijelaskan bahwa emas cocok bagi mereka yang ingin mengurangi risiko secara keseluruhan, sementara perak lebih sesuai bagi mereka yang siap mengambil risiko dengan harapan potensi keuntungan yang lebih tinggi.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.id oleh Distika Safara Setianda pada 13 Oct 2025
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 13 Okt 2025