Ketahui Perbedaan Antara Crowdsourcing dan Crowdfunding

Meski Mirip, Ketahui Perbedaan Konsep Crowdsourcing dan Crowdfunding (Kemenparekraf)

JAKARTA - Seiring dengan semakin majunya ilmu pengetahuan dan teknologi, kini muncul berbagai istilah baru, termasuk crowdsourcing dan crowdfunding

Kedua istilah tersebut sering terdengar di kalangan start up online, meskipun bagi sebagian orang mungkin masih asing. Walaupun crowdsourcing dan crowdfunding kerap disamakan karena memiliki mekanisme yang mirip, sebenarnya keduanya memiliki perbedaan yang cukup mendasar.

Definisi Crowdsourcing dan Crowdfunding

Crowdsourcing adalah proses di mana suatu proyek dialihdayakan dengan melibatkan ide-ide kreatif dari banyak orang. Teknik ini memanfaatkan kerumunan atau komunitas di internet untuk menyelesaikan tugas-tugas atau proyek tertentu. 

Contoh umum dari crowdsourcing termasuk tulisan, desain grafis, arsitektur, dan ilustrasi. Perusahaan menggunakan crowdsourcing untuk mengumpulkan ide proyek yang cepat, bervariasi, dan lebih murah dibandingkan menyewa seorang profesional. 

Wikipedia adalah salah satu contoh platform yang menggunakan crowdsourcing, di mana pengguna dapat berkontribusi dengan menulis informasi yang bermanfaat.

Crowdfunding, di sisi lain, adalah metode pengumpulan modal untuk proyek bisnis melalui penggalangan dana secara patungan berbasis internet. 

Crowdfunding menggunakan platform untuk menjembatani pemilik proyek yang membutuhkan modal dengan investor atau penyandang dana. 

Crowdfunding merupakan salah satu jenis crowdsourcing, namun tujuannya lebih spesifik pada pengumpulan dana. Selain untuk bisnis, crowdfunding juga bisa digunakan untuk tujuan sosial, seperti penggalangan donasi untuk korban bencana alam.

Perbedaan Crowdsourcing dan Crowdfunding

Meskipun keduanya melibatkan banyak orang untuk mencapai tujuan tertentu, ada beberapa perbedaan utama antara crowdsourcing dan crowdfunding.

  1. Tujuan Proyek
    • Crowdsourcing bertujuan untuk mengumpulkan ide-ide kreatif dan cemerlang secara cepat dan murah dengan memberdayakan komunitas online. Selain ide, crowdsourcing juga bisa untuk kontribusi kolaboratif, termasuk penggalangan dana.
    • Crowdfunding bertujuan khusus untuk menggalang modal guna mendanai proyek bisnis atau sosial. Crowdfunding memiliki empat tipe dasar:
      • Berbasis Ekuitas: Mengumpulkan dana dari investor dengan imbalan pembagian saham atau keuntungan di masa mendatang.
      • Berbasis Utang: Mengumpulkan dana dengan imbalan pengembalian modal plus bunga.
      • Berbasis Hadiah: Mengumpulkan dana dengan imbalan hadiah dari proyek yang didanai.
      • Berbasis Donasi: Mengumpulkan dana untuk kepentingan sosial tanpa imbalan.
  2. Cakupan Aktivitas
    • Crowdsourcing memiliki cakupan aktivitas yang lebih luas dibandingkan crowdfunding. Crowdsourcing mencakup pengumpulan ide kreatif, kontribusi pengetahuan, proyek desain, dan lainnya.
    • Crowdfunding terbatas pada pengumpulan dana untuk modal bisnis atau kegiatan sosial.
  3. Mekanisme
    • Crowdsourcing melibatkan pengumpulan ide dari banyak orang untuk mendapatkan yang terbaik sesuai kebutuhan project owner. Prosesnya meliputi peluncuran proyek di platform online, pengumpulan ide dari berbagai responden, dan pemilihan ide terbaik.
    • Crowdfunding memiliki dua mekanisme utama: Flexible Goal dan Fixed Goal. Pada Flexible Goal, dana diberikan kepada project owner meskipun tidak mencapai target. Pada Fixed Goal, dana hanya diberikan jika mencapai target. Prosesnya meliputi peluncuran proyek di platform online, pengumpulan dana dari banyak orang, dan penyerahan dana kepada project owner jika target tercapai.
  4. Reward atau Timbal Balik
    • Crowdsourcing cenderung bersifat sukarela, meskipun bisa ada hadiah berupa kompensasi finansial atau pengakuan. Hadiah intrinsik meliputi kepuasan pribadi dan kesempatan mengekspresikan diri.
    • Crowdfunding biasanya bersifat pinjaman dengan kewajiban memberikan reward kepada penyandang dana. Reward bisa berupa saham, pengembalian dana plus bunga, atau hadiah dari proyek.

Baca Juga: Danamart Jadi Securities Crowdfunding Pertama Berlisensi OJK yang Fokus terhadap ESG

Implementasi Crowdsourcing dan Crowdfunding

Dalam dunia bisnis dan sosial, kedua metode ini memiliki aplikasi yang luas. Crowdsourcing sering digunakan oleh perusahaan untuk proyek yang memerlukan ide segar dan kreatif, seperti kampanye pemasaran atau pengembangan produk baru. 

Platform seperti Gojek, Grab, Reddoorz, OYO, dan AirBnB adalah contoh penerapan crowdsourcing yang sukses.

Crowdfunding, dengan fokus pada penggalangan dana, banyak digunakan oleh start up untuk mendapatkan modal awal, serta oleh organisasi sosial untuk penggalangan donasi. 

Platform seperti Crowdana dan Santara adalah contoh sukses dari penerapan crowdfunding, di mana banyak proyek kreatif dan inovatif berhasil terwujud berkat kontribusi dana dari masyarakat luas.

Kesimpulan

Crowdsourcing dan crowdfunding merupakan dua konsep yang berbeda meskipun memiliki kesamaan dalam melibatkan komunitas online.

Crowdsourcing lebih berfokus pada pengumpulan ide dan kontribusi kreatif dari banyak orang, sedangkan crowdfunding berfokus pada penggalangan dana untuk mendanai proyek bisnis atau sosial. Kedua metode ini telah membuka peluang baru dalam berbagai bidang, memanfaatkan potensi kolaboratif dari internet untuk mencapai tujuan yang lebih besar dan lebih beragam.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Idham Nur Indrajaya pada 09 Jun 2024 

Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 10 Jun 2024  

Editor: Redaksi Daerah
Redaksi Daerah

Redaksi Daerah

Lihat semua artikel

Related Stories