Kisah Sukses Ray Sebagai Pengusaha Aquarium yang Berawal dari Hobi

Ray tengah melihat ikan dirawatnya di dalam aquarium (istimewa/Diskominfo Padang Panjang)

Bagi warga Padang Panjang, tidak asing lagi dengan "Ray Aquarium" yang terletak di Kelurahan Pasar Usang, Kecamatan Padang Panjang Barat, tepatnya di Jalan Bancah No. 45 RT. 02. Ray Aquarium ini ada sejak tahun 2019 hingga saat ini.

Nama Ray Aquarium diambil dari nama pemiliknya, Ray Ikral (33 thn) yang sudah dikenal banyak orang se-Sumatera Barat (Sumbar). Ray membuka usaha ini di rumahnya, dibantu istrinya, Ella dan tiga karyawannya.

Ray mengaku, usaha ini berawal dari hobinya yang suka dengan ikan. Ia gemar memelihara ikan sejak tahun 2000-an. Banyaknya teman yang datang ke rumahnya dan bertanya-tanya tentang ikan, akhirnya ia memulai bisnis ikan kecil-kecilan.

Tahun 2019, ia mulai membuat dan mengorder aquarium ke teman-teman terdekat. Mulai dari satu, dua dan tiga aquarium, begitu juga dengan ikan. Hingga akhirnya ia bisa membuka usaha lebih besar di rumahnya sendiri yang sekarang sudah menjadi tempat grosiran ikan dan aquarium.

Bapak lima anak ini memasok ikannya dari Pulau Jawa, Sumatera Utara, Kota Pekanbaru dan Kota Payakumbuh. Khusus untuk aquariumnya, Ray yang mendisain dan membuatnya.

Kadang jika banyak yang memesan, ia bekerja sama dengan orang ketiga yang dipercayainya. Selain itu, ia juga menyediakan aquarium pabrikan yang harganya terjangkau dengan kualitas terbaikterbaik.

"Khusus untuk aquarium, yang banyak dipesan adalah yang buatan saya sendiri. Karena bisa disesuaikan dengan keinginan pembeli dan harganya murah. Pembeli bisa mendisain isi dalamnya sendiri," katanya.

Untuk ikan, umumnya Ray menjual ikan dengan harga yang masih terjangkau dengan kantong. Memang ada beberapa ikan yang mahal, tergantung dengan bentuk dan jenis ikannya.

"Kalau ikan Louhan memang mahal kami jual. Begitu juga dengan ikan Arwana, Cupang dan jenis lainnya. Ada juga ikan yang harganya murah," ujarnya.

Selain menjual secara langsung, Ray juga memasarkan ikannya melalui medsos (Facebook dan WhatsApp). Ia bisa memasarkan ikan ke daerah-daerah yang ada di Sumbar. Seperti Kota Padang, Dharmasraya, Solok dan sebagainya.

Dari jual beli ikan ini, kata Ray, ia memang sesekali rugi, kadang untung. Masalah terbesar yang dialaminya adalah saat pemesanan ikan. Kadang ikan yang ia pesan ada yang mati saat dalam perjalanan. Ditambah lagi suhu udara di Padang Panjang yang dingin, membuatnya harus ekstra menjaga ikan dengan suhu yang panas dengan mesin pemanas.

Mengisi waktu luang, Ray dan teman-temannya juga telah membuat komunitas ikan dengan nama Kolmi (Komunitas Ikan Louhan Minang). Didirikan dengan tujuan untuk menambah kecintaan orang memelihara ikan Louhan.

Kolmi juga sering mengadakan kontes, dan akan membuat kontes lagi. Di mana kontes yang dilaksanakan sesuai dengan syariat Islam.

Dana iuran dari anggota, dari Sponsor, dari Proposal dan bantuan dari kawan-kawan di jadikan untuk Hadiah dalam Perlombaan kontes tersebut.

Sedangkan uang pendaftaran dari acara kontes yang di minta. Itu kita jadikan Untuk keberlangsungan acara kontes.

Contohnya utuk sewa tempat, untuk rak aquarium, untuk pembuatan aquarium, untuk pompa dan lampu aquarium serta untuk kebutuhan berlangsungnya acara tersebut,” kata Ray yang sudah menerima banyak penghargaan dari kontes ini.

Apabila uang dari dana insert peserta seandainya berlebihan.
Maka uang Ini akan dibelikan untuk aset. Dan untuk membantu kawan-kawan dalam memajukan perlouhan-nan Sumatera Barat.

Ia berharap, ilmu yang ada padanya ini dapat dibagi-bagikan kepada masyarakat pecinta ikan. Bagaimana mengelola ikan dengan baik dan sebagainya. Selain itu ia juga berharap Ray Aquarium semakin ramai, serta dikenal lebih luas lagi. (rilis)

Editor: Sutan Kampai

Related Stories