Nasional
Larangan Anak Main Roblox: Apa Saja Bahaya yang Mengintai?
JAKARTA – Atas pertimbangan unsur kekerasan di dalamnya, pemerintah memutuskan untuk melarang akses gim Roblox bagi anak-anak.
“Kalau main HP tidak boleh menonton kekerasan, yang di situ ada berantemnya, di situ ada kata-kata yang jelek-jelek, jangan nonton yang tidak berguna ya. Nah yang main blok-blok (Roblox) tadi itu jangan main yang itu ya karena itu tidak baik ya,” kata Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti saat membuka Kick-off Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) Sekolah dikutip dari Antara.
Ia menilai bahwa siswa di tingkat sekolah dasar belum memiliki kemampuan penuh untuk membedakan antara adegan nyata dan fiktif. Di sisi lain, anak-anak pada usia tersebut cenderung mudah meniru perilaku yang mereka saksikan.
- Baca Juga: Alasan Gen Z dan Alpha Menyukai Game Roblox
Tanpa pikir panjang, mereka cenderung meniru berbagai tindakan yang mereka lihat saat bermain game online atau menyaksikan konten digital.
Dilansir dari internetmatters.org, Roblox sangat populer di kalangan anak-anak di seluruh dunia, meskipun tampilannya terkesan aneh dan sering membingungkan, terutama bagi para orang tua.
Seperti halnya Minecraft di masa sebelumnya, daya tarik Roblox bagi anak-anak salah satunya justru karena orang tua mereka tidak memahaminya. Hal ini membuat platform tersebut terasa lebih seru, namun juga menimbulkan kekhawatiran soal keamanannya. Pasalnya, sebagian besar waktu bermain di Roblox dihabiskan secara online.
Roblox adalah platform game online di mana sebagian besar kontennya dibuat oleh para penggunanya. Artinya, pengguna dapat merancang game atau pengalaman mereka sendiri untuk dibagikan ke publik menggunakan Roblox Studio.
Dengan alat yang sederhana, mereka bisa membuat dan mempublikasikan game ke komunitas. Ini memungkinkan mereka untuk mengeksplorasi ide-ide yang mungkin tidak akan didanai dalam rilis komersial.
Anak-anak di seluruh dunia kemudian dapat memainkan game-game ini, sering kali secara online bersama-sama, melalui smartphone, konsol game, tablet, atau komputer pribadi seperti laptop.
Game seperti Prison Escape, Work at a Pizza Place, SharkBite, atau Natural Disaster Survival memberikan cara bermain yang menyenangkan untuk merasakan situasi seperti orang dewasa dalam putaran permainan singkat yang bersifat kompetitif dan sosial.
Permainan di Roblox mencerminkan jenis permainan imajinatif yang sering terlihat di taman bermain. Seorang anak memiliki ide permainan, lalu anak-anak lain ikut bergabung, dan aturan permainan berkembang seiring kelompok menentukan cara bersenang-senang bersama.
Para kreator dapat dengan mudah memperbarui dan menyesuaikan game mereka melalui Roblox Studio agar sesuai dengan keinginan komunitas pemain yang sangat besar. Dilansir dari Parents, beberapa tema game populer di Roblox antara lain:
- Aksi, biasanya melibatkan pertarungan atau peperangan
- Petualangan, seperti eksplorasi atau perburuan harta karun
- Obby, yaitu permainan rintangan yang khas di Roblox
- RPG/simulasi, permainan peran yang mensimulasikan pengalaman hidup, mulai dari memelihara hewan hingga kerja sama sosial
- RNG, game berbasis keberuntungan di mana pemain bisa mendapatkan item khusus dalam game
- Belanja, game yang memungkinkan pengguna membeli item digital menggunakan Robux
Selain itu, Roblox juga mendorong interaksi antar pengguna. Platform ini memiliki fitur "Party", yang memungkinkan pemain untuk mengobrol satu sama lain sambil bermain di medan pertempuran, lintasan rintangan, lingkungan virtual, dan lainnya.
Perpustakaan game yang terus berkembang dan berubah inilah yang menjadi salah satu alasan utama banyak orang memainkan Roblox. Ditambah dengan jutaan pemain lain untuk diajak bersaing dalam berbagai tantangan, ini menjadi kombinasi sempurna bagi anak-anak untuk menikmati permainan.
Risiko untuk Anak-anak di Roblox
Roblox dapat diunduh dan dimainkan oleh anak-anak dari segala usia. Fitur yang mudah digunakan, alat kreatif, dan banyaknya game gratis menjadikannya sangat menarik bagi para gamer muda, menurut Titania Jordan, Chief Parent Officer dari aplikasi kontrol orang tua Bark dan salah satu penulis buku Parenting in a Tech World.
Namun, seperti halnya game online lainnya, tetap ada beberapa risiko yang perlu diwaspadai. Para ahli menilai bahwa Roblox bukanlah pilihan terbaik untuk anak-anak kecil, terutama jika digunakan secara berlebihan atau jika mereka memainkan game atau berinteraksi dengan konten sosial yang tidak sesuai dengan tingkat kedewasaan mereka.
Berikut adalah beberapa risiko yang bisa dihadapi anak saat bermain Roblox:
1. Potensi Kecanduan
Beberapa aktivitas online memang dirancang untuk membuat pengguna terus bermain selama mungkin, dan Roblox termasuk di antaranya. Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), aspek sosial dalam Roblox, sistem hadiah dalam game, serta pilihan game yang tak ada habisnya membuat anak-anak sulit berhenti bermain dan beralih ke aktivitas lain.
2. Paparan terhadap Konten Game yang Tidak Sesuai Usia
Meski Roblox memiliki jutaan game dengan banyak konten yang ramah anak, beberapa di antaranya tidak cocok untuk anak kecil. Beberapa game mengandung unsur tembak-menembak atau perang, adegan horor dengan kejutan mendadak (jump scares), hingga hubungan romantic, bahkan seksual antara avatar.
Roblox telah menerapkan pembatasan usia untuk game tertentu. Pengguna berusia 8 tahun ke bawah hanya dapat mengakses game yang dikategorikan memiliki konten kedewasaan minimal atau ringan. Untuk mengakses konten moderat, anak harus mendapatkan izin orang tua melalui verifikasi email. Konten moderat ini dapat mencakup:
- Kekerasan tingkat sedang
- Darah realistis ringan
- Humor kasar tingkat sedang
- Konten perjudian yang tidak dapat dimainkan
- Unsur ketakutan sedang
Namun, anak-anak dapat mengakali pembatasan ini dengan memasukkan usia yang lebih tua saat mendaftar, karena hanya pengguna berusia 13 tahun ke atas yang diminta melakukan verifikasi usia dengan identitas resmi.
3. Interaksi yang Tidak Aman
Menurut Shelby Knox, direktur kampanye dari ParentsTogether, sebuah organisasi nirlaba keluarga di AS, meski anak-anak mungkin berinteraksi dengan sesama anak, terdapat juga banyak orang dewasa di platform ini, dan risiko pelecehan atau eksploitasi oleh pelaku predator tetap ada.
Saat ini, Roblox membatasi fitur perpesanan bagi anak-anak usia 12 tahun ke bawah. Pengguna harus berusia 13 tahun ke atas untuk dapat mengirim pesan pribadi kepada pengguna lain di luar obrolan terbuka yang dapat dilihat oleh siapa saja selama permainan berlangsung.
Melalui fitur verifikasi usia, anak harus membuktikan mereka berusia 13 tahun ke atas dengan menggunakan kartu identitas resmi berfoto, seperti paspor.
Roblox juga memiliki tim peninjau manusia yang memantau aktivitas obrolan. Untuk pengguna di bawah usia 13 tahun, sistem penyaringannya lebih ketat, termasuk memblokir semua penggunaan angka dan informasi pribadi. Platform ini juga tidak mengizinkan pengiriman gambar atau video melalui chat atau interaksi pribadi antar pengguna.
Cara Menjaga Keamanan Anak Saat Bermain Roblox
Berikut beberapa strategi yang direkomendasikan para ahli untuk membantu melindungi anak dari potensi bahaya di Roblox, agar mereka tetap bisa menikmati permainan dengan aman:
1. Tentukan Batas Waktu Bermain Roblox Bersama Anak
American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan agar anak di bawah usia 5 tahun tidak menghabiskan waktu lebih dari satu jam per hari di depan layar, dan menyarankan agar anak-anak yang lebih besar menghentikan penggunaan layar setidaknya satu jam sebelum waktu tidur.
AAP tidak menetapkan batas waktu layar yang spesifik untuk anak usia lebih besar. Sebaliknya, mereka menyarankan agar orang tua berdiskusi dengan anak dan remaja mengenai batas waktu bermain video game yang masuk akal setiap hari.
Jika keinginan bermain Roblox mulai menjadi obsesi hingga mengganggu aktivitas penting, seperti prestasi di sekolah, waktu tidur, atau hubungan sosial di dunia nyata, itu adalah tanda bahwa orang tua perlu menetapkan batasan untuk membantu anak mengurangi waktu bermainnya.
2. Simpan Panduan Keluarga Roblox sebagai Referensi
“Roblox terus meningkatkan fitur keamanan dan kontrol orang tua di platformnya,” kata Jordan. Untuk tetap mengikuti perkembangan fitur keamanan Roblox, kunjungi halaman Families and Caregivers secara rutin. Halaman ini terus diperbarui dengan informasi dan saran khusus bagi orang dewasa yang mendampingi anak-anak yang bermain Roblox.
3. Daftarkan Akun untuk Mengatur Kontrol Orang Tua
Para ahli menekankan pentingnya memahami fitur kontrol orang tua untuk setiap game, aplikasi, atau situs web yang ingin digunakan anak, termasuk Roblox. Langkah awal yang penting adalah mengawasi proses pendaftaran untuk memastikan anak memasukkan tahun lahir yang sesuai.
Saat ini, Roblox mewajibkan orang tua membuat akun sendiri untuk dapat mengatur kontrol orang tua pada akun anak. Dengan memiliki akun, Anda dapat memantau lebih dekat aktivitas anak di aplikasi, mulai dari obrolan grup hingga pembelian yang dilakukan.
4. Nonaktifkan Fitur Chat
Untuk menjaga keamanan anak saat bermain Roblox, Bark menyarankan agar orang tua menonaktifkan fitur obrolan pada akun anak, terutama jika mereka tidak mengawasi langsung saat anak bermain.
Untuk membatasi kemampuan anak dalam mengobrol dengan orang asing di fitur Party saat bermain Roblox, Anda bisa mengikuti langkah berikut:
- Masuk ke Settings (Pengaturan)
- Buka Parental Controls (Kontrol Orang Tua)
- Pilih Settings You Manage (Pengaturan yang Anda Kelola)
- Masuk ke bagian Communication (Komunikasi)
- Pilih Party
- Pilih opsi No one (Tidak ada) jika Anda tidak ingin anak ikut dalam percakapan party apa pun
Pengaturan ini memungkinkan Anda memblokir anak di bawah usia 13 tahun dari fitur chat selama bermain. Hal ini juga penting diterapkan untuk remaja usia 13 hingga 17 tahun, karena tanpa pengawasan, mereka bisa bebas berkomunikasi, dan dikontak, oleh orang asing, baik melalui fitur Party maupun pesan pribadi.
5. Jaga Komunikasi Terbuka dengan Anak
Baik Anda mengawasi langsung anak saat bermain Roblox maupun tidak, Knox menyarankan agar orang tua terus menjalin komunikasi yang terbuka dan jujur. Ini penting agar anak merasa aman dan tahu bahwa mereka bisa, dan sebaiknya, berbicara kepada Anda jika melihat atau mengalami sesuatu yang tidak nyaman saat online.
“Orang tua perlu memanfaatkan kontrol orang tua yang tersedia dan berbicara dengan anak mengenai cara berinteraksi yang aman di dunia digital,” ujar Knox. “Namun, percakapan seperti ini tidak cukup dilakukan sekali saja, komunikasi harus terus berlangsung secara terbuka.”
Lebih baik lagi, gunakan aplikasi Roblox bukan hanya untuk memantau, tetapi juga untuk bermain bersama anak. Dengan begitu, Anda bisa mempererat hubungan, memahami apa yang membuat anak menyukai platform ini, sekaligus lebih siap membantu mereka menjelajahi Roblox dengan aman.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.id oleh Distika Safara Setianda pada 07 Aug 2025
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 07 Agt 2025