Nasional
Mendag Zulhas Beberkan Biang Kerok Tingginya Harga Beras di Indonesia
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengungkapkan biang kerok terkait tingginya harga beras.
Zulhas panggilan akrabnya mengatakan, saat ini banyak perusahaan besar yang membuat pabrik giling dan membeli gabah dengan harga tinggi atau mahal.
"Sekarang perusahaan-perusahaan besar bikin pabrik giling. Jadi dia beli harga gabah mahal, diolah jadi premium," katanya saat sidak di Pasar Pasar Induk Beras Cipinang pada Senin 3 Oktober 2022.
Senada dengan Mendag, Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Pamrihadi Wiraryo menjelaskan tiga penyebab harga beras dan gabah menjadi tinggi.
- Ngeri! Hasil Audit BPK Semester I-2022 Temukan Potensi Kerugian Negara hingga Rp18,37 Triliun
- Bank Muamalat Salurkan Rp150 Miliar untuk Proyek Bus Listrik INKA
- PSSI Bakal Sanksi Keras Panitia Penyelenggara Laga Arema FC vs Persebaya Surabaya
- Tragedi Kanjuruhan, Jokowi Bakal Evaluasi Liga I Indonesia
Pertama harga pupuk sedang naik, lalu kedua ada pembatasan ke petani menggunakan pupuk subsidi dan terakhir ada pelaku usaha yang diduga mendorong harga agar naik dan tinggi.
Pemerintah memang belum bisa memenuhi kebutuhan pupuk subsidi. Adapun kebutuhan total pupuk sebanyak 24 juta ton, hanya 9 juta saja yang bisa terpenuhi.
Namun Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi mengatakan, produksi 2022 sebenarnya cukup, hanya saja ada gangguan di sektor distribusi atau suplai.
Selain distribusi Kepala Badan Pangan Nasional Arif Prasetyo Adi juga mengatakan ada hal lain seperti kenaikan harga produksi yang di sektor hulu yg membuat harga beras mahal.
Lebih lanjut Zulhas meminta para jajarannya dan steakholder terkait untuk turut mengoptimalkan operasi pasar di seluruh tanah air. Pemerintah pun akan memastikan stok beras aman dengan harga yang terjangkau. (TrenAsia.com)