Daerah
Minang Kayo Kembali Bangkit Usai Dihajar Pandemi Covid-19
Minang Kayo, usaha pengolahan kulit asli Padang Panjang kembali bangkit setelah dilanda pandemi Covid-19 selama lebih dari dua tahun.
Hal tersebut disampaikan pemilik Galeri Minang Kayo, Priskurniawati saat berkunjung ke Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Selasa (21/6).
Pemilik yang biasa disapa Priska ini menyampaikan, setelah Covid-19 mulai landai, kunjungan pembeli ke Galeri Minang Kayo yang menyediakan produk olahan berbahan baku kulit seperti tas, sepatu, topi, jaket, dompet, gantungan kartu pengenal dan berbagai produk lainnya sudah berangsur meningkat.
“Alhamdulillah, kunjungan dan penjualan Minang Kayo saat ini sudah mulai meningkat. Baik itu dari wisatawan lokal maupun mancanegara yang berkunjung ke Kota Padang Panjang,” sampainya.
- NATO Perkirakan Perang Rusia-Ukraina Dapat Berlangsung Bertahun-Tahun
- Penjualan Smartphone di Indonesia Kuartal I-2022 Melesu
- Ada Penelitian soal Mengetahui Seseorang Itu Miskin atau Kaya, Deteksi Wajah
- Padang Gelar Bursa Hewan Kurban
Ia menambahkan, produk olahan Minang Kayo menggunakan bahan baku kulit sapi yang diolah langsung oleh perajin kulit di Kota Padang Panjang. Minang Kayo juga sudah menambah satu galeri lagi yang berlokasi di kawasan wisata Air Terjun Lembah Anai guna meningkatkan penjualan.
“Saat ini Minang Kayo juga sudah menyediakan aksesoris seperti topi Morris yang bisa digunakan untuk perhelatan Pacu Kuda Alek Anak Nagari Padang Panjang, Batipuah, X Koto (Pabasko) yang akan digelar pada 26 Juni mendatang,” sampainya.
Menanggapi itu, Kepala Dinas Kominfo, Drs. Ampera Salim, S.H, M.Si yang juga merupakan pencinta produk olahan kulit dari Minang Kayo turut mendoakan agar Minang Kayo terus bangkit dan bisa menjadi ciri khas produk Kota Padang Panjang.
“Serta menjadi oleh-oleh yang dicari wisatawan yang berkunjung ke Padang Panjang,” harapnya.