Minggu Kedua Maret, Harga Pangan di Padang Panjang Tren Turun

Minyak goreng. (Foto:istimewa) (Mik)

Kepala Bagaian Perekonomian dan Sumberdaya Alam, Putra Dewangga, mengatakan pada minggu kedua Maret 2022, harga pangan di pasar Padang Panjang banyak yang alami penurunan.

"Perkembangan cukup menggembirakan. Karena cukup banyak harga yang turun. Di antaranya harga minyak goreng dan cabai, sedikit turun. Tapi, harga ikan nila naik cukup signifikan," ujarnya.

Khusus untuk minyak goreng, katanya, akan dibahas dalam High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Padang Panjang yang akan digelar minggu depan.

Berdasarkan hasil pemantauan terhadap harga rata-rata 44 komoditas pangan strategis di Pasar Pusat Padang Panjang, katanya, pada minggu kedua ini yang dilakukan Dinas Perdakop UKM dan Dinas Pangan dan Pertanian Kota Padang Panjang ada beberapa komoditi yang rata-rata turun.

“Di antaranya minyak goreng bermerek dari Rp 16. 500/liter menjadi Rp 16.000/liter. Cabai hijau turun dari Rp 37.500/kg menjadi Rp 35.000/kg. Cabai rawit turun dari Rp 35.250/kg menjadi Rp 32.500/kg. Cabai merah turun dari Rp 58.250/kg menjadi Rp 55.000/kg,” sebutnya.

Selain itu, bawang merah turun dari Rp 34.750/kg menjadi Rp 34.500/kg. Ikan asin teri turun dari Rp 90.000/kg menjadi Rp 89.250/kg. Wortel turun dari Rp 13.000/kg menjadi Rp 12.000/kg. Terong turun dari Rp 8.000/kg menjadi Rp 6.000/kg.

Ditambahkannya, untuk komoditi yang naik di antaranya minyak goreng tanpa merek dari Rp 15.500/kg menjadi Rp 15.750/kg. Daging ayam broiler naik dari Rp 29.750/kg menjadi Rp 30.500/kg. Bawang putih naik dari Rp 28.000/kg menjadi Rp 28.500/kg. Bawang bombai naik dari Rp 24.000/kg menjadi Rp 28.000/kg. Ikan air tawar (Nila) naik dari Rp 35.000/kg menjadi Rp 40.000/kg.

Dikatakan Putra, dari gambaran di atas, secara umum fluktuasi harga yang terjadi masih dalam batas kewajaran. Mayoritas fluktuasinya berada di bawah 25%. Mayoritas komoditas yang berfluktuasi mengalami penurunan harga di minggu II Maret ini.

“Pergerakan turun pada beberapa komoditas dapat terjadi karena pasokan komoditas di pasar yang melebihi permintaan, sehingga komoditas mengalami penurunan harga. Dan sebaliknya, pada komoditas yang mengalami kenaikan harga, disebabkan berkurangnya pasokan stok komoditas di pasaran,” terangnya.

"Pada minggu ini terdapat satu komoditas yang mengalami penurunan di atas 20%, yaitu terong sebesar 25% dari Rp 8.000/kg menjadi Rp 6.000/kg. Selain itu, terdapat dua komoditas yang mengalami fluktuasi antara 10%-20%, yaitu bawang bombai dan ikan Nila," tambahnya.

Kenaikan dan penurunan harga, tambahnya lagi, masih terkendali dan tidak mempengaruhi daya beli masyarakat luas secara signifikan.

Editor: Redaksi

Related Stories