Pabrik Indarung I dan PLTA Rasak Bungo Semen Padang Diusulkan Jadi Cagar Budaya

Ilustrasi pabrik di Semen Padang

Pabrik Indarung I dan PLTA Rasak Bungo milik PT Semen Padang diusulkan jadi cagar budaya. Kepastian ini ini telah ditindaklanjuti oleh Tim Cagar Budaya dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Padang, Sumatra Barat.

Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Kota Padang Syamdani mengatakan, Pabrik Indarung I merupakan aset yang luar biasa dimiliki oleh PT Semen Padang. Karena dari sisi sejarahnya, pabrik ini berkaitan dengan ekonomi dan juga budaya yang ada di Kota Padang.

"Kini dengan kondisi pabrik Indarung 1 yang tidak beroperasi lagi sejak tahun 1999, bentuk dari kawasan pabrik Indarung 1 terlihat lestari. Hal ini juga menjadi poin penting untuk diusulkan jadi cagar budaya," katanya, Jumat (12/8/2022).

"Pabrik Indarung I ini memiliki peran yang tidak sedikit di masa silam. Dengan masih bisa dilihat di era sekarang, sungguh jadi sebuah keberuntungan. Karena usia pabrik itu sudah melebihi satu abad," sambungnya.

Untuk itu, Disdikbud Kota Padang ingin pabrik Indarung I tetap bisa dilihat secara langsung oleh masyarakat, dan hadir di tengah generasi di era kini.

"Selanjutnya jika sudah menjadi cagar budaya, pabrik Indarung I dapat dijadikan sebagai pusat pengetahuan dan pusat budaya, setelah fungsi lamanya sebagai penghasil semen di Indonesia," ujarnya.

Dia menjelaskan saat ini proses pabrik Indarung I dan PLTA Rasak Bunga sedang berada pada tahap pendaftaran cagar budaya.

Pendaftarannya pun lengkap dengan berbagai hal, termasuk ukuran, serta alat-alat yang pernah digunakan dan fungsinya seperti apa.

Setelah didaftarkan, kata dia, kemudian dibawa ke Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kota Padang untuk dikaji ulang.

Setelah itu, barulah TACB mengeluarkan rekomendasi ke Walikota Padang untuk ditetapkan pabrik Indarung I dan PLTA Rasak Bungo sebagai cagar budaya.

"Penetapan pabrik Indarung I dan PLTA Rasak Bungo sebagai cagar budaya merupakan tahap awal dari tujuan akhir kami di Disdikbud Kota Padang dan juga PT Semen Padang," jelasnya.

Dia menyebutkan jika nanti telah menjadi warisan dunia, Syamdani pun menuturkan bahwa pabrik Indarung I dan PLTA Rasak Bungo akan bermanfaat untuk pengetahuan, dan juga untuk ekonomi yang tentunya juga dapat menjadi perhatian bagi banyak wisatawan.

Dia melihat pabrik Indarung I juga bisa dijadikan sebagai tempat untuk pengembangan budaya lebih lanjut, dan juga dapat menjadi pusat kreativitas bagi anak muda, terutama Ranah Minang, atau Kota Padang khususnya.

"Jadi, akan ada berbagai kegiatan-kegiatan budaya di Pabrik Indarung I ini jika nanti sudah menjadi warisan dunia oleh Unesco. Banyak yang datang untuk belajar, edukasi dan hal lain tentang pabrik Indarung I ini," ujarnya.

Untuk diketahui, Pabrik Indarung I itu merupakan pabrik semen pertama di Asia Tenggara berdiri pada 18 Maret 1910 dengan berbagai fasilitas penunjang.

Salah satunya, PLTA Rasak Bungo yang dibangun 1908, dan menjadi sumber energi untuk pabrik yang dulu bernama NV Nederlandsch Indische Portland Cement.

Sebagai sebuah pabrik pertama di Asia Tenggara,  PT Semen Padang berperan sangat besar dalam modernisasi dan industrialisasi di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara.

Bahkan dalam buku 110 Tahun Berdirinya PT Semen Padang, tertera bangunan-bangunan hebat yang dibangun menggunakan semen dari PT Semen Padang.

Sementara, Anggota Tim Pendaftaran Pabrik Indarung I dan PLTA Rasak Bungo sebagai Cagar Budaya, Nurita Handayani menambahkan dengan adanya kunjungan dari Tim Cagar Budaya Disdikbud ini, maka pihaknya akan mendapat masukan dan saran apa-apa saja yang harus dilakukan PT Semen Padang.

"Jika sudah menjadi cagar budaya, maka proses selanjutnya menjadi lebih mudah, terutama untuk pemeliharaannya, termasuk dalam menjadikan pabrik Indarung I sebagai warisan dunia yang juga menjadi harapan dari pihak Disdikbud Kota Padang," katanya.

Selain diusulkan menjadi cagar budaya, ternyata pihak PT Semen Padang juga tengah mempersiapkan Pabrik Indarung I dan PLTA Rasak Bungo menjadi warisan dunia dari UNESCO.

"Kita juga tengah serius untuk mewujudkan Indarung I dan PLTA Rasak Bungo untuk menjadi salah satu warisan dunia dari Unesco," ujar Kepala Departemen Komunikasi & Hukum Perusahaan PT Semen Padang Iskandar Z Lubis, dalam keterangan tertulis.

Pihaknya juga telah membentuk tim di internal perusahaan, dan melakukan komunikasi dan kerja sama dengan berbagai pihak terkait.

"Kita serius untuk mewujudkan Indarung I dan PLTA Rasak Bungo menjadi salah satu warisan dunia. Gagasan ini juga sudah mendapat dukungan dari SIG, sebagai holding PT Semen Padang," kata Iskandar.

Editor: Redaksi

Related Stories