Peduli dengan Kondisi Pertumbuhan Anak, Aplikasi PrimaKu dan IDAI Jalin Kerjasama

Aplikasi PrimaKu (dok PrimaKu)

PT Cipta Medika Informasi (PrimaKu), aplikasi teknologi monitoring kesehatan anak terdepan dan terlengkap di Indonesia, secara resmi melakukan kerjasama eksklusif dengan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

Ketua IDAI dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K) mengatakan kerjasama yang dilakukan itu, merupakan komitmen IDAI untuk terus mendukung berbagai inisiatif dalam meningkatkan kualitas tumbuh kembang dan kesehatan anak sejak lahir seperti yang dilakukan oleh PrimaKu.

Menurutnya kehadiran teknologi, akan memberi peluang besar dalam mempercepat dan memperluas akses layanan kesehatan anak bagi masyarakat. 

"Kerjasama strategis dengan PrimaKu ini merupakan langkah kongkret IDAI untuk terus meningkatkan kualitas kesehatan anak sejak lahir di seluruh Indonesia," kata dr Piprim melalui keterangan tertulisnya, Kamis 4 November 2021.

Dia berharap aplikasi yang ditunjang dengan berbagai fitur ini akan memudahkan orangtua untuk mendapatkan informasi, memonitor perkembangan anak serta membuka akses terhadap tenaga medis dokter dengan mudah.

dr Piprim menyebutkan aplikasi PrimaKu akan dapat menjadi solusi utama dalam mengatasi keterbatasan informasi dan akses layanan kesehatan bagi orangtua di Indonesia.

Selain itu, PrimaKu juga dinilai dapat membantu dokter anak Indonesia dalam memberikan pelayanan optimum dengan melibatkan dokter anak dalam kegiatan pemantauan tumbuh kembang dan kesehatan anak lewat aplikasi.

Prof. Dr. dr. Aman Bhakti Pulungan, Sp.A, (K), FAAP, FRCPI (Hon.) pencetus ide lahirnya aplikasi PrimaKu menambahkan, berkembangnya healthtech parentry di Indonesia menjadi salah satu hasil dari inovasi dan solusi parenting di kemajuan era digital.

Artinya dengan hadirnya berbagai macam platform healthtech parentry harus semakin memudahkan new parents, untuk memantau tumbuh kembang anak dan kesehatan anak sesuai usianya.

"PrimaKu hadir untuk menjadi solusi bagi setiap orangtua agar dapat memantau perkembangan anak dengan lebih mudah. Orangtua juga dapat berkonsultasi langsung dengan spesialis anak di aplikasi ini mengenai putra-putrinya sejak lahir," ujarnya.

Dia menjelaskan aplikasi PrimaKu ditujukan untuk memberikan kesempatan yang sama kepada setiap orangtua di seluruh Indonesia agar dapat memantau tumbuh kembang dan kesehatan anak secara berkala.

"Kita berharap PrimaKu juga dapat menjadi bagian dari upaya pemerintah bersama pemangku kepentingan lainnya dalam melahirkan generasi yang sehat, kuat, hebat, dan unggul di dunia” kata Prof. Dr. dr Aman, yang juga menjabat sebagai Executive Director International Pediatric Association dan President Asia Pacific Pediatric Association.

Dikatakannya untuk data profil kesehatan ibu dan anak pada tahun 2020 mencatat tingkat prevalensi stunting pada anak balita Indonesia di tahun 2019 sebesar 27,67 persen.

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 pemerintah Indonesia menargetkan prevalensi stunting anak balita tahun 2024 sebesar 14,00 persen. Data yang sama mencatat persentase anak umur 12-23 bulan yang menerima imunisasi dasar lengkap pada tahun 2020 baru mencapai 57,17 persen.

Hal ini patut menjadi perhatian karena menjadi implikasi negatif di saat Indonesia telah menerapkan 1000 hari pertama kehidupan sejak 2010 setelah Gerakan Scalling-up Nutrition di tingkat global.

Untuk itu perlu upaya sistematis yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan khususnya pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat untuk memberikan perhatian khusus kepada ibu hamil sampai anak usia 2 tahun, terutama kebutuhan pangan, kesehatan, dan gizinya.

Muhammad Aditriya Indraputra, CFA, Co-Founder dan Chief Executive Officer (CEO) PT Cipta Medika Informasi mengatakan, PrimaKu merupakan pionir dan menjadi satu satunya aplikasi berbasis Healthtech Parentry di Indonesia.

Menurutnya melalui aplikasi ini orangtua dapat mengisi data medis anaknya dan juga rekomendasi dari dokter spesialis anak mengenai pertumbuhan dan perkembangan anak sejak lahir.

Aditriya mencontohkan, dengan memasukkan data tentang badan, berat badan, dan lingkar kepala, orangtua dapat mengetahui apakah tinggi, berat dan lingkar kepalanya normal atau tidak sesuai usia dan jenis kelaminnya. Data rekam medis tersebut akan terangkum menjadi satu grafik yang sangat mudah dipahami.

Untuk memperkaya referensi dan pemahaman tentang tumbuh kembang dan kesehatan anak, PrimaKu juga menghadirkan jadwal imunisasi, artikel kesehatan anak, konsultasi dengan dokter anak secara online, hingga berdiskusi dengan komunitas yang bergabung. PrimaKu sekaligus dapat menjadi alternatif pengganti buku Kesehatan Ibu Anak (KIA) bagi ibu-ibu yang baru melahirkan.

“Kami menyampaikan terima kasih atas dukungan IDAI untuk bersama-sama dengan PrimaKu menghadirkan solusi bagi tumbuh kembang dan kesehatan anak Indonesia. PrimaKu akan terus berinovasi, memperluas informasi dan melakukan edukasi mengenai kemudahan akses terkait tumbuh kembang anak. Semua informasi tersebut didapat dengan mudah melalui one stop solutions aplikasi bagi kesehatan anak, PrimaKu,” jelas Aditriya.


Related Stories