Pemerintah RI Bidik Hidrogen Jadi Sumber Energi Hijau

Ilustrasi hidrogen sebagai energi baru terbarukan / Forbes (Forbes)

Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendorong pemanfaatan hidrogen untuk dijadikan sebagai sumber energi hijau selanjutnya. 

Hal itu dilakukan dalam rangka mendukung upaya percepatan transisi energi menuju target era-bebas karbon atau Net Zero Emission (NZE) di tahun 2060.

Rencana itu disampaikan secara langsung oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif pada saat melakukan pertemuan bilateral bersama dengan Menteri Perdangan, Industri, dan Energi Republik Korea Moon Sung Wook di Jakarta beberapa waktu lalu.

"Hidrogen diharapkan sebagai salah satu kontributor transisi energi dan memiliki peran penting dalam dekarbonisasi sistem energi global,” terang Arifin dikutip Rabu seperti dilansir dari laman resmi TrenAsia.com jaringan media Jogjaaja.com, 23 Februari 2022.

Dalam pelaksanaannya, Arifin mengaku bahwa terdapat sejumlah tantangan untuk mengembangkan hidrogen manjadi sumber energi baru dan terbarukan (EBT). Di antaranya adalah bagaimana membuat hidrogen ini menjadi layak secara ekonomi, menarik secara finansial, dan bermanfaat untuk masyarakat.

Meski begitu, dirinya optimistis dengan adanya perkembangan teknologi yang diharapkan dapat membuka peluang lebih besar untuk dapat menjawab sejumlah tantangan yang ada saat ini dalam mengembangkan hidrogen menjadi sumber energi hijau. 

"Kami akan terus mengikuti tren teknologi hidrogen dan membuka peluang untuk berkolaborasi dalam implementasi hidrogen," jelas  Arifin.

Dari segi pasokan, hidrogen saat ini menjadi salah satu strategi utama bagi Pemerintah dalam menjalankan peta jalan menuju target NZE di tahun 2060. Pemerintah pun saat ini telah melakukan sejumlah lankah sebagai strategi utama dalam upaya mendukung pencapaian target tersebut.

"Strategi utama yang akan dilakukan menuju netral karbon di sisi supplai antara lain melalui pengembangan energi terbarukan secara masif dengan fokus pada pembangkit listrik tenaga surya, hidro dan panas bumi serta hidrogen," ungkap Arifin.

Sementara itu dari sisi permintaan, pemerintah tengah menerapkan manajemen energi, penggunaan kompor listrik serta mempercepat pemanfaatan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai. 

Adapun salah satu langkah yang telah dilakukan adalah dengan menjalin kesepakatan bersama pemerintah Korea mengenai Pilot Project Charging System for Electric Vehicle yang akan menciptakan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, termasuk teknologi industri sistem charging kendaraan listrik.

Editor: Redaksi

Related Stories