Prospek Saham Emiten Teknologi Menuju Profitabilitas

Karyawan beraktivitas dengan latar layar monitor pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, 8 September 2022. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia (trenasia.com)

Pergerakan saham-saham di sektor teknologi masih belum menunjukan hal positif. Apalagi, saham-saham seperti PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan PT Bukalapak Tbk (BUKA) masih berada di bawah harga Initial public Offering (IPO).

Akan tetapi, sudah berada di jalur yang benar untuk mencapai profitabilitas. Saham kedua e-commerce tersebut berhasil menaikkan take rate di kuartal III-2022 di mana BUKA naik 2,17% dan GOTO naik 2,84%.

Tidak begitu dengan saham PT NFC Indonesia Tbk (NFCX) yang cukup mengesankan harga saham saat ini di kisaran Rp8.000.

Bila melakukan valuasi perusahaan teknologi, konsensus biasanya menggunakan kompetitor regional atau global sebagai perbandingan terdekat. Namun, perbandingan ini kadang-kadang tidak seimbang, karena ukuran dan pasar perusahaan-perusahaan tersebut terlalu berbeda.

Sebagai contoh, banyak yang suka membandingkan GOTO dengan SEA Ltd (SEA US), tetapi kenyataannya, SEA adalah perusahaan yang jauh lebih besar daripada GOTO, dengan GMV sebesar US$84,3 miliar dan pendapatan US$3,2 miliar.cSedangkan GMV GOTO hanya sebesar US$56 miliar dengan pendapatan US$589 juta.

"Di samping itu, SEA beroperasi di pasar yang lebih besar (Asia Tenggara), sedangkan GOTO hanya berfokus pada pasar Indonesia," kutip riset tersebut.

Menurut riset Samuel Sekuritas, GOTO berhasil membukukan take rate yang lebih baik. Hal ini karena GOTO saat ini berfokus pada pengguna dengan Gross Merchandise Value (GMV) yang tinggi dan tidak lagi mengandalkan pengeluaran promosi yang besar.

Hal ini akan membantu kedua perusahaan tersebut untuk mempersiapkan diri di tahun depan ketika pendanaan akan relatif terbatas karena dihantui resesi.

"Kami memproyeksikan BUKA untuk membukukan margin kontribusi yang positif pada kuartal I-2023, sementara GOTO mungkin akan mencapainya di kuartal IV-2023," kutip riset tersebut.

Walaupun GOTO mencapai di akhir tahun 2023, Gojek dimungkinkan akan mencapai margin positif pada awal kuartal I-2023.

Perusahaan teknologi juga perlu mempertimbangkan runway yang mereka miliki. Contohnya saja BUKA memiliki runway terpanjang di antara semua perusahaan teknologi yaitu 15 tahun. Sedangkan GOTO hanya memiliki runway selama 2-3 tahun.

Samuel Sekuritas saat ini masih menggunakan metode konsensus EV/Sales dan EV/GMV untuk menentukan valuasi perusahaan teknologi. Namun, setelah perusahaan teknologi berhasil menemukan jalan terbaik untuk mencapai profitabilitas, nantinya model DCF adalah yang terbaik untuk menentukan valuasi mereka.

Saat ini, Samuel Sekuritas mempertahankan rating netral untuk sektor teknologi. Sebagai top pick yang masuk adalah BUKA dan NFCX.

"Kami memberikan rating BUY untuk NFCX dan BUKA dengan TP masing-masing Rp18.000 dan Rp400, dan HOLD untuk GOTO dengan TP Rp180," kutip riset tersebut. (TrenAsia.com)

Editor: Egi Caniago
Bagikan
Egi Caniago

Related Stories