Ekonomi
Uni Emirat Arab Berinvestasi Senilai Rp143 Triliun ke Indonesia
Uni Emirat Arab (UEA) resmi menanamkan investasi Indonesia Investment Authority (INA). Perjanjian antara INA dengan dengan Abu Dhabi Growth Fund (ADG) memiliki nilai investasi mencapai US$10 miliar atau sekitar Rp143 triliun (kurs Rp14.300 per dolar Amerika Serikat.
Dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Sabtu, 6 November 2021, penandatanganan perjanjian dilakukan oleh Chief Executive Officer ADG Khalifa Sultan Al Suwaidi dan Ketua Dewan Direktur INA Ridha Wirakusumah di Dubai, Uni Emirat Arab.
Kemitraan ini akan menjadi landasan bagi ADG dan INA untuk bekerja sama melalui pendekatan yang tangkas di berbagai bentuk investasi keuangan berimbal hasil tinggi baik strategi ekuitas likuid maupun non-likuid.
- Jika Ada Menemukan Tarif RT-PCR di Luar Aturan, Lapor ke Kemenkes!
- Sebelum Nonton Film Eternals, Tonton Dulu 4 Film Marvel Ini Biar Tidak Bingung
- Sekarang Ada Pil COVID-19, Apa Vaksin Tetap Jalan?
Perjanjian yang ditandatangani bertujuan untuk menempatkan modal di berbagai instrumen keuangan.
UEA akan menjadi investor jangkar terbesar di INA pascapengumuman suntikan dana US$10 miliar atas arahan Putra Mahkota UEA Mohammed bin Zayed al-Nahyan pada Maret 2021 lalu.
UEA dan Indonesia telah memiliki ikatan politik, ekonomi, dan budaya yang kuat dengan hubungan diplomatik resmi dimulai pada 1976.
Hubungan diplomatik tersebut semakin diperkuat dalam beberapa tahun terakhir seiring meningkatnya arus perdagangan.
Sepanjang tahun ini, serangkaian kesepakatan kerja sama telah dibuat antara UEA dan Indonesia di sektor-sektor strategis seperti infrastruktur, pariwisata, dan pertanian.
Pada September, kedua negara juga bersama-sama menyusun Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Emirat Arab (IUAE-CEPA).
IUAE-CEPA diproyeksikan mampu meningkatkan hubungan perdagangan, serta memperluas peluang ekonomi dan investasi.
Dalam catatan TrenAsia.com, Presiden Jokowi telah mendapatkan komitmen bisnis dan investasi senilai US$32,7 miliar setara Rp467,6 triliun. Investasi tersebut diperoleh dari 19 perjanjian kerja sama yang pertukarannya dilakukan pada Kamis, 4 November 2021, saat Jokowi berkunjung ke Dubai, UEA.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan komitmen bisnis dan investasi dengan UEA menjadi salah satu bahasan saat Jokowi bertemu dengan Putra Mahkota Abu Dhabi, Sheikh Mohammed Bin Zayed Al Nahyan (MBZ) di Istana Al-Shatie, Abu Dhabi.
"Kedua pemimpin membahas kemajuan kerja sama investasi antara kedua negara. Sebagai informasi, selama kunjungan ini terdapat komitmen bisnis dan investasi senilai US$32,7 miliar dari 19 perjanjian kerja sama yang akan dipertukarkan besok di Dubai," ujar Retno dalam keterangan resmi dikutip Jumat, 5 November 2021.
Dia menjelaskan komitmen bisnis dan investasi dengan UEA antara lain kerja sama antara Indonesia Investment Authority (INA) dengan Abu Dhabi Growth Fund (ADG), INA dengan DB World, floating solar panel antara Masdar Clean Energy dengan PT Kilang Pertamina Internasional, Kilang Balikpapan, manufaktur dan distribusi vaksin, serta bio product.
UEA dalam pertemuan bilateral itu juga menyepakati berbagai kesepakatan G42 dengan mitra di Indonesia, antara lain di bidang smart cities, telekomunikasi, pengembangan laboratorium genomic, dan beberapa lainnya.
Dengan kesepakatan baru kali ini, komitmen kerja sama Indonesia-UEA telah diperluas dari tahun lalu yang hanya mencapai 11 sektor. (TrenAsia.com)