11 Perusahaan Malaysia Bakal Berinvestasi di IKN

Konsep IKN (IKN)

Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menyambut baik Letter of Intent (LOI) dari 11 perusahaan Malaysia untuk berinvestasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara. 

Ke-11 perusahaan tersebut adalah Alliance MEP, Berjaya, Boustead Properties, Carsome, HCM Engineering, i2 Energy, Olympic Cable, Pharmaniaga, Reneuco, Success Electronics & Transformer Manufacturer dan Tenaga Nasional. 

Kepala Otorita IKN Bambang Susantono mengatakan OIKN akan segera menindaklanjuti LOI tersebut. Setelah menerima LOI, OIKN akan mengirimkan tanggapan formal dengan beberapa dokumen, termasuk perjanjian kerahasiaan (NDA). 

"Setelah penandatanganan NDA, OIKN akan memberikan data pendukung dan data teknis kepada calon investor," kata Bambang dalam keterangan resmi, Rabu, 11 Januari 2023. 

Ke-11 investor dari Malaysia tertarik untuk berinvestasi di berbagai sektor. Ini mencakup pengelolaan limbah, infrastruktur telekomunikasi, real estat, jalan, layanan kesehatan dan farmasi, energi terbarukan dan platform e-commerce.  

Hal ini menunjukkan bahwa perkembangan minat investasi swasta di IKN cukup signifikan.

Menurut Bambang, sektor infrastruktur dan utilitas saat ini paling banyak dicari oleh investor. Ini diikuti oleh penggunaan campuran dan komersial, perumahan, layanan konsultasi, kesehatan, kantor swasta dan pemerintah, pemerintahan dan teknologi. 

"Kami yakin bahwa infrastruktur di IKN yang akan menjadi fokus pada tahun 2023 dapat berjalan sesuai rencana atau bahkan lebih cepat," kata Bambang. 

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menyaksikan penyerahan 11 Letter of Intent (LoI) dari investor Malaysia untuk membangun IKN di Istana Kepresidenan Bogor, Senin, 9 Januari 2023. 

LOI diserahkan oleh Menteri Perindustrian dan Perdagangan Internasional Malaysia, Teungku Zafrul bin Tengku Abdul Aziz, kepada kepala Otoritas IKN, Bambang Susantono. 

Dengan diterimanya 11 LOI dari Malaysia, ini berarti bahwa 71 investor telah mengajukan LOI hingga saat ini. Tiga di antaranya sudah menerima Surat Izin Penyiapan Proyek (SIPP) dari pemerintah.   

"Ada lebih dari 100 investor yang berminat, namun sudah ada 71 perusahaan yang sudah mengirimkan LOI dari luar negeri dan dalam negeri, dengan komposisi investor dalam negeri masih lebih banyak dari investor asing," kata Bambang.   

Menurut catatan OIKN, sosialisasi awal peluang investasi di IKN (pre-market sounding) mengungkapkan bahwa dari 38 hektar lahan yang ditawarkan, permintaan lahan dari calon investor (berdasarkan LOI) mencapai 965 hektar atau 25 kali lipat. 

Kemudian, pada market sounding dengan Presiden RI Joko Widodo pada 18 Oktober 2022, hasilnya pada Januari 2023 permintaan lahan mencapai 1.793 hektare atau 44 kali lipat. Bambang menambahkan bahwa pemerintah akan terus bekerja keras untuk menarik investor ke IKN karena hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk tidak membebani anggaran nasional dalam mengembangkan IKN. (ibukotakini.com)

Editor: Egi Caniago
Bagikan
Egi Caniago

Related Stories