Ada Varian COVID-19 Baru Muncul di Afrika Selatan, Nih!

Varian COVID-19 Baru Muncul di Afrika Selatan, Dikhawatirkan Dapat Menginfeksi Ulang Penyintas Omicron (Freepik.com)

Sepasang subvarian Omicron baru telah muncul, yang meningkatkan kemungkinan bahwa penyintas Omicron bisa terinfeksi ulang. Kedua subvarian Omicron tersebut yaitu BA.4 dan BA.5 yang telah meningkat di Afrika Selatan karena kasus virus COVID-19 mingguan meningkat tiga kali lipat dalam dua minggu terakhir, menurut data dari Universitas Johns Hopkins.

Seperti yang dilansir dari laman SCMP, pertumbuhan pesat subvarian BA.4 dan BA.5 di Afrika Selatan berimplikasi pada potensi lonjakan kasus di negara lain. Sampai sekarang, para ilmuwan telah meyakini bahwa orang yang selamat dari varian Omicron pertama selama musim dingin, BA.1, tidak mungkin terinfeksi ulang oleh subvarian BA.2 yang lebih menular, yang sekarang dominan secara nasional.

Namun lonjakan kasus BA.4 dan BA.5 di Afrika Selatan tampak mengikuti gelombang Omicron sebelumnya. Diperkirakan 90 persen populasi Afrika Selatan telah memiliki kekebalan terhadap varian Omicron sebelumnya baik karena bertahan dari infeksi alami atau melalui vaksinasi.

Apakah subvarian BA.4 dan BA.5 menyebabkan gelombang lain di negara lain? Menurut beberapa pakar kesehatan mengatakan gelombang BA.4 dan BA.5 Afrika Selatan dapat terulang di negara lain, tetapi mungkin tidak segera.

Data saat ini tidak menunjukkan bahwa BA.4 dan BA.5 menyebabkan orang menjadi lebih sakit daripada varian Omicron sebelumnya. Tetapi BA.4 dan BA.5 tampaknya lebih menular, kata Chin-Hong, pakar penyakit menular di University of California, San Francisco.

Seperti yang dilansir dari laman resmi Satgas COVID-19, Pemerintah mewaspadai kenaikan kasus seperti di Jepang dan Taiwan. Serta adanya varian baru seperti BA.4 dan BA.5 di Afrika Selatan yang umumnya dikhawatirkan, adanya varian baru dapat menjadi pemantik gelombang kasus baru.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito menegaskan Pemerintah Indonesia saat ini tetap waspada. Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) masih diberlakukan pasca libur panjang sebagai instrumen pengendalian COVID-19. "PPKM secara fakta mampu melandaikan kondisi kenaikan kasus dan mempertahankannya hingga saat ini," kata Wiku dalam Keterangan Pers Perkembangan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Selasa (10/5/2022) yang juga disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden. (TrenAsia.com)

Editor: Redaksi
Bagikan

Related Stories