Awas! Tidur Tidak Cukup Berhubungan dengan Penyakit Mematikan

Hati-hati! Kurang Tidur Bisa Tingkatkan Risiko Kanker dan Penyakit Jantung (freepik/tirachardz)

JAKARTA – Tidur kerap dianggap hal sepele, padahal sejatinya merupakan aktivitas vital untuk menjaga kesehatan dan stamina tubuh. Sejumlah penelitian ilmiah menegaskan bahwa tidur adalah kebutuhan biologis yang tidak boleh diabaikan.

Kurang tidur tidak hanya membuat tubuh lelah atau emosi mudah tersulut. Jika berlangsung terus-menerus, terutama kurang dari tujuh jam setiap malam, kondisi ini bisa meningkatkan risiko penyakit berbahaya, termasuk kanker dan gangguan jantung.

Tidur dan Sistem Perbaikan Tubuh

Saat tidur nyenyak, tubuh melakukan perbaikan sel, menyeimbangkan hormon, dan memperkuat sistem kekebalan.

Jika proses ini terganggu, sel-sel bisa mengalami kerusakan, peradangan meningkat, dan sistem imun tidak lagi mampu mengenali serta menghancurkan sel-sel yang sakit.

Dilansir dari The Time of India, gangguan pada mekanisme perbaikan ini menjadi salah satu alasan mengapa para ilmuwan mengaitkan tidur singkat dengan peningkatan risiko kanker.

Salah satu penelitian yang diterbitkan di Cardiology Reviews oleh National Institutes of Health menyebutkan kurang tidur menjadi perhatian kesehatan masyarakat yang berkembang, dan penurunan jam tidur kini terbukti terkait erat dengan hipertensi, penyakit jantung koroner, dan diabetes mellitus.

Orang-orang di masyarakat barat yang tidur hanya sekitar 6,8 jam per malam terkait dengan penyakit jantung koroner dan hipertensi.

Studi dari American Cancer Society menunjukkan pria yang tidur kurang dari 4 jam memiliki kemungkinan 2,8 kali lebih besar meninggal dalam 6 tahun dibandingkan dengan mereka yang tidur antara 7 hingga 7,9 jam.

Sementara itu, risiko wanita meningkat 1,48 kali dalam kondisi serupa. Penelitian ini menyoroti hubungan berbentuk U antara durasi tidur dan mortalitas, yang berarti tidur terlalu sedikit maupun terlalu banyak sama-sama dapat meningkatkan risiko kematian.

Kesimpulannya, orang yang tidur kurang dari 6-7 jam per malam berisiko lebih tinggi terhadap:

- Tekanan darah tinggi

- Penyakit jantung

- Diabetes

- Kanker

- Kematian dini

Kaitan Tidur dan Kanker

Penelitian menunjukkan kurang tidur dapat mengubah produksi melatonin. Melatonin bukan hanya hormon tidur, tetapi juga antioksidan kuat yang dapat menekan pertumbuhan tumor.

Kekurangannya dapat mempercepat mutasi sel dan melemahkan perlindungan alami tubuh terhadap perubahan sel menjadi kanker.

Studi epidemiologi menemukan orang yang biasanya tidur kurang dari tujuh jam memiliki tingkat kanker payudara, prostat, dan kolorektal yang lebih tinggi. Pekerja shift, karena gangguan siklus tidur yang terus-menerus, terutama rentan terhadap hal ini.

Sebuah penelitian yang diterbitkan menganalisis data dari lebih dari 14.800 orang berusia 45 tahun ke atas selama rata-rata 6,9 tahun. Penelitian ini menilai durasi tidur malam, kebiasaan tidur siang, dan total durasi tidur terkait dengan kejadian kanker:

- Tidur malam kurang dari 6 jam: risiko kanker 41% lebih tinggi

- Tidak tidur siang: risiko kanker 60% lebih tinggi

- Total tidur kurang dari 7 jam (tidur malam + tidur siang): risiko kanker 69% lebih tinggi

Dampak Kurang Tidur pada Jantung

Saat waktu tidur berkurang, tekanan darah tetap tinggi lebih lama, memberi tekanan pada arteri, meningkatkan peradangan, dan mempercepat penumpukan plak. Semua ini pada akhirnya meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.

Kurang tidur juga mengganggu metabolisme glukosa dan meningkatkan hormon stres seperti kortisol, yang memicu serangkaian efek negatif bagi jantung dan sistem pembuluh darah.

Berbagai laporan di jurnal seperti European Heart Journal menunjukkan adanya hubungan signifikan antara durasi tidur yang pendek dengan meningkatnya kematian akibat penyakit kardiovaskular.

Faktor Peradangan

Penyakit jantung dan kanker memiliki penyebab yang sama yaitu peradangan kronis. Kurang tidur dapat menggandakan jumlah zat peradangan dalam tubuh, sehingga memberi “lahan subur” bagi perkembangan penyakit.

Jika usus besar, arteri, dan sistem imun terus-terusan tertekan oleh peradangan, risiko kerusakan genetik, penyumbatan arteri, dan gagal organ meningkat drastis.

Membangun Kebiasaan Tidur yang Lebih Baik

Kabar baiknya, kesehatan tidur ada dalam kendalimu. Tidur 7-9 jam per malam dengan kualitas baik adalah salah satu cara pencegahan paling efektif.

Perubahan kecil, seperti tidur pada jam yang sama, tidak mengonsumsi kafein setelah siang, berada di lingkungan tidur yang gelap dan sejuk, serta mengurangi waktu layar sebelum tidur, dapat meningkatkan kualitas tidur secara signifikan.

Tidur bukanlah waktu yang terbuang, tidur adalah garis pertahanan pertama tubuh terhadap penyakit.

Dengan melewatkannya, kamu secara tak sadar meningkatkan risiko kanker dan penyakit jantung yang sebenarnya bisa dicegah. Pikirkan tidur sebagai “resep” untuk hidup panjang yang aman, alami, dan penting.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.id oleh Distika Safara Setianda pada 27 Sep 2025 

Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 01 Okt 2025  

Editor: Redaksi Daerah
Redaksi Daerah

Redaksi Daerah

Lihat semua artikel

Related Stories