Nasional
Dampak Negatif Kontaminasi Logam Terhadap Kesehatan Jantung
JAKARTA - Saat ini zat-zat toksik lingkungan tidak termasuk dalam faktor risiko tradisional penyakit jantung. Namun, bidang kardiologi lingkungan yang terus berkembang mengidentifikasi adanya paparan terhadap polutan-polutan ini sebagai risiko yang dapat diubah.
Beberapa jenis logam beracun yang umum ditemukan dalam kehidupan sehari-hari dikaitkan dengan risiko yang lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskular. Seperti yang dilansir dari laman resmi Kemenkes, logam beracun yang terkait dengan risiko kardiovaskular yang lebih tinggi adalah timbal, kadmium, merkuri, dan arsenik.
Timbal, yang bisa ditemukan dalam cat lama, tanah yang terkontaminasi, dan pipa air, dikaitkan dengan hipertensi dan peningkatan risiko serangan jantung serta stroke. Sedangkan paparan kadmium melalui makanan tertentu, asap tembakau, dan emisi industri telah dikaitkan dengan risiko penyakit kardiovaskular seperti hipertensi, penyakit arteri perifer, dan aterosklerosis.
- Pahami Plus-Minus dari Kredit Pemilikan Rumah
- Bahaya Baterai Kendaraan Listrik yang Dibuang Sembarangan
- Fitur WhatsApp Beta Terbaru Akan Mencegah Pengguna Screenshot Foto Profil
Logam seperti merkuri, terutama metil merkuri ada dalam beberapa jenis ikan. Jenis logam tersebut dikaitkan dengan peningkatan risiko serangan jantung dan penyakit arteri koroner.
Sedangkan paparan kronis terhadap logam arsenik melalui air terkontaminasi dan beberapa jenis makanan telah dikaitkan dengan risiko penyakit kardiovaskular termasuk hipertensi, aterosklerosis, dan penyakit arteri perifer.
Cara Logam Beracun Masuk ke Tubuh
Logam-logam beracun yang disebutkan dapat memasuki tubuh melalui berbagai rute seperti inhalasi, ingestasi, atau penyerapan melalui kulit. Setelah masuk ke dalam tubuh, logam-logam tersebut dapat menumpuk di organ dan jaringan, termasuk sistem kardiovaskular, serta menyebabkan efek toksik.
Logam-logam ini dapat menumpuk di dalam tubuh dan tetap berada di tulang dan organ selama beberapa dekade. Meski mekanisme yang tepat mengenai kontribusi logam-logam ini terhadap penyakit kardiovaskular masih dalam penelitian, kemungkinan hal itu melibatkan stres oksidatif, inflamasi, disfungsi endotel, dan gangguan proses seluler yang beragam.
Cara Mengurangi atau Mencegah Terkena Logam Beracun
Untuk mengurangi paparan terhadap logam beracun, langkah-langkah pencegahan penting dilakukan. Hal itu meliputi menggunakan sumber air minum yang aman, menghindari atau mengurangi konsumsi makanan yang terkontaminasi, berhenti merokok, dan meningkatkan kesadaran terhadap potensi paparan di lingkungan sekitar.
Kebijakan dan regulasi dalam bidang kesehatan masyarakat juga memegang peran penting dalam mengontrol dan mengurangi tingkat logam beracun di lingkungan dan produk konsumen.
Saat ini, belum ada terapi medis standar untuk mengatasi dampak vaskular logam pencemar tersebut, intervensi klinis yang bertujuan menghilangkan logam atau melemahkan efeknya pada tubuh terus dikembangkan.
Oleh karena itu, dalam upaya untuk melindungi kesehatan kardiovaskular, penting bagi masyarakat untuk memahami bahaya paparan logam beracun ini dan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi risikonya. Selain itu, penelitian lebih lanjut tentang mekanisme persis bagaimana logam-logam tersebut berkontribusi terhadap penyakit kardiovaskular akan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang cara mengatasi masalah ini secara efektif.
- Lagi Viral di China, Ketahui Apa Itu Tren White Girl Aesthetic
- Kenali Apa Itu Sunday Scaries dan Cara Mengatasinya
- Kisah Inspiratif Kaniz, Anak Petani Pati yang Lolos CPNS Penjaga Tahanan Kejaksaan
Itu tadi penjelasan mengenai kontaminasi logam beracun dan bahayanya untuk tubuh.
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Justina Nur Landhiani pada 23 Feb 2024