Daerah
FKUB Sumbar Diharapkan Ikut Terlibat dalam Persoalan Keagaman
Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldi melantik dan mengukuhkan secara resmi Pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Sumatera Barat periode 2022-2027, Rabu (16/11) di Istana Gubernuran, Jl. Sudirman.
Wagub mengatakan bahwa di Indonesia ada indeks kerukunan atau indeks toleransi. Namun sayang, indeks toleransi daerah yang kita cintai ini berada di urutan ke 33 dari 34 Provinsi.
"Saya tidak tau apa indikatornya, mungkin karena provinsi Sumatera Barat, provinsi yang mayoritas atau persentase penduduk muslimnya tertinggi di Indonesia. Kita hanya satu klik dibawah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam," ungkap Audy dalam press release, Rabu 16 November2022.
Namun kata Wagub milenial ini, sebenarnya tinggal di Sumatera Barat itu nyaman, aman dan tenang. Ia juga mencontohkan dulu orangtuanya pernah sekolah di Donbosco yang mayoritas nasrani baik kristen maupun katolik.
"Namun orangtuanya bisa menjadi Ketua alumni SMA Donbosco dan didukung oleh kolega-koleganya. Ini menandakan Sumatera Barat tidak ada masalah dengan toleransi antar umat beragama," ujarnya.
- FKUB Sumbar Diharapkan Ikut Terlibat dalam Persoalan Keagaman
- Wow, Penjualan Bulu Mata Palsu Indonesia Tembus Pasar Eropa dan Amerika
- BTN Bawa Pulang Tiga Gelar Dalam Ajang BUMN Award
- Dukung Peningkatan Kapasitas SDM Desa, BCA Gelar Pelatihan Team Building Desa Binaan Kampung Adat Sijunjung dan Desa Silokek
- Kabar Baik Nih! Garuda Indonesia (GIAA) Aktifkan Kembali Rute Seoul - Denpasar
Jika image Sumatera Barat diluar itu jelek, lanjut wagub, kesannya Sumatera Barat ini sangat amat tidak nyaman dan tidak aman untuk ditempati umat beragama. Sehingga peristiwa apapun yang terjadi di Sumatera Barat blow upnya secara nasional.
“Disini peran FKUB sangat penting untuk menetralisir suasana terkait toleransi dan indeks kerukunan. Sebenarnya peristiwa kerukunan juga banyak terjaid di daerah-daerah lain, soal mayoritas dan minoritas,” jelas Wagub.
“Sumatera Barat kondusifitasnya sangat terjaga. Dimana minoritas akan mengikuti budaya lokal setempat. Namun karena terkadang ekspose media berlebihan dan tidak melihat pangkal permasalahan secara jelas maka hal ini terjadi,” sambungnya.
Untuk itu ke depan Audy berharap FKUB harus terlibat dalam verifikasi terkait dengan permasalahan agama. Karena FKUB ini bukan dari pemerintah tetapi dari masyarakat artinya bukan menjadi objek tetapi menjadi subjek.
“Ke depan peran FKUB ini sangat penting. Di sini tokoh-tokohnya dari perwakilan ormas islam, kristen, katolik, buddha dan hindu lengkap. Yang penting forumnya kompak dulu, kalau forumnya kompak akan sulit dipecah belah,” harap Wagub.
Ia berharap semoga harapan besar terhadap FKUB bisa direalisasikan. Dan kami dengan tangan terbuka siap berdiskusi tentang apapun yang bisa dibantu dan difasilitasi, pungkasnya.
Tak lupa Wakil Gubernur mengucapkan selamat kepada pengurus terpilih. Semoga bisa menjalankan organisasi ini dengan baik dan bisa merawat kerukunan di Sumbar.
Sementara Ketua FKUB terpilih, Duski Samad Pengurus mengatakan SK pengurus ini, lanjutan dari periode sebelumnya yang berakhir Oktober lalu. Ini sudah peride yang ke empat.
"Rekrutmennya sangat terbuka bagi seluruh agama. Mewakili seluruh kepentingan umat, sangat terbuka dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Tugas pokoknya sosialisi, rekomendasi dan menciptakan kerukunan," terang Duski.
Adapun pengurus terpilih, Ketua Duski Samad, wakil Nurman Agus dan Bhakti Parhehean Siregar. Sekretaris M. Rifki wakil Zainal Tasar dengan Bendahara Firdaus. Kabid Pendirian Rumah Ibadah Fauzan Zakir, Kabid Pemeliharaan Kerukunan Zainal MS, Kabid Penyuluhan Tan Gusli. Rinarisna