Inilah 8 Negara dengan Kondisi Kesehatan Paling Buruk di Dunia

8 Negara Paling Tidak Sehat di Dunia (catholicsun)

JAKARTA – Kekhawatiran yang muncul tentang masalah kesehatan tersebar luas di seluruh dunia. Kekhawatiran ini sebagian besar disebabkan oleh sejumlah hal, seperti kemiskinan, konteks politik yang tidak menentu, sistem perawatan kesehatan yang tidak memadai, dan kebiasaan makan yang buruk.

Dilansir dari Time of India, berikut ini adalah beberapa negara di dunia, sebagaimana tercantum dalam World Population Review, di mana penduduknya menghadapi berbagai masalah kesehatan. Yuk, simak artikel berikut!

Negara Paling Tidak Sehat di Dunia

Berikut 8 negara paling tidak sehat di dunia.

Afganistan

Afghanistan dilanda masalah kesehatan masyarakat yang serius. Malnutrisi yang meluas merupakan masalah terbesar, terutama yang menyerang anak-anak di bawah usia lima tahun.

Makanan dan kesehatan umum penduduk juga terdampak oleh faktor-faktor lain yang berkontribusi, seperti kemiskinan, bencana alam, dan kebiasaan makan yang tidak sehat. Selain itu, konflik yang berkepanjangan telah memperburuk masalah kurangnya akses terhadap perawatan medis dan nutrisi yang tepat.

Nigeria

Di Nigeria, pola makan yang buruk dan layanan kesehatan yang terbatas telah menyebabkan tingginya angka kekurangan gizi, dengan lima dari sepuluh anak di bawah usia lima tahun menderita kekurangan gizi.

Selain kekurangan gizi, negara ini juga menghadapi masalah kesehatan masyarakat yang kritis lainnya, yaitu malaria, yang menyerang jutaan orang dan masih menjadi salah satu penyebab kematian utama di negara ini.

Angola

Layanan kesehatan yang tidak memadai, ketidakstabilan politik, dan kemiskinan yang meluas merupakan penyebab utama masalah kesehatan di Angola. Malaria masih menjadi penyebab utama kematian di negara tersebut, dengan tingkat prevalensi yang tinggi.

Negara ini merupakan salah satu lokasi yang paling tidak sehat untuk ditinggali karena banyak warga Angola tidak memiliki akses ke perawatan medis dasar sekalipun.

Liberia

Di Liberia, fasilitas kesehatan kekurangan sumber daya, yang menyebabkan tantangan kesehatan masyarakat yang signifikan. Malaria tetap menjadi penyebab utama kematian di antara pasien yang dirawat di rumah sakit dan merupakan alasan utama untuk kunjungan rawat jalan.

Sistem kesehatan negara tersebut juga mengalami infrastruktur yang buruk dan kekurangan pasokan medis, yang semakin membebani kemampuannya untuk menyediakan perawatan yang memadai.

Sierra Leone

Dengan tingginya angka kematian ibu dan bayi baru lahir, Sierra Leone menghadapi dampak kesehatan yang paling parah di dunia. Sistem perawatan kesehatan negara tersebut semakin terbebani oleh maraknya penyakit seperti malaria dan diare. Tantangan ini diperburuk oleh ketidakstabilan selama bertahun-tahun dan pendanaan yang tidak memadai untuk layanan perawatan kesehatan.

Somalia

Konflik dan ketidakstabilan yang terjadi di Somalia telah berdampak buruk pada kesehatan masyarakat. Kelaparan yang meluas telah menyebabkan kekurangan gizi parah bagi jutaan orang, dan negara tersebut secara berkala mengalami wabah kolera dan campak. Infrastruktur layanan kesehatan sangat kurang, sehingga membuat penduduk rentan terhdap berbagai penyakit.

Chad

Chad berjuang melawan wabah penyakit mematikan seperti malaria, campak, meningitis, demam kuning, dan kolera. Namun, sebagian besar orang tidak memiliki akses ke layanan sosial dan perawatan kesehatan dasar, bersama dengan praktik keluarga yang tidak tepat, telah membuat sebagian besar penduduk rentan, terutama anak-anak dan wanita hamil.

Sudan Selatan

Salah satu krisis kesehatan terbesar di dunia saat ini tengah melanda Sudan Selatan. Berdasarkan laporan, negara tersebut mencatat lebih dari 1.223 kematian per 100.000 kelahiran, dan memiliki salah satu tingkat kematian ibu tertinggi di dunia. Situasi kesehatan yang parah di negara tersebut diperburuk oleh kurangnya akses ke perawatan medis dasar, air bersih, dan fasilitas sanitasi.

Nah, itu dia beberapa negara paling tidak sehat di dunia.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 27 Oct 2024 

Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 28 Okt 2024  

Editor: Redaksi Daerah
Redaksi Daerah

Redaksi Daerah

Lihat semua artikel

Related Stories