Ekonomi
Kementerian PUPR Akui Nilai Kearifan Lokal Manjadi Faktor Penting dalam Pembangunan Infrastruktur
Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Mohammad Zainal Fatah menyampaikan selain kelayakan secara teknis, pembangunan infrastruktur juga perlu memperhatikan nilai kearifan lokal masyarakat setempat agar potensi-potensi di daerah tersebut bisa berkembang secara optimal.
“Di balik kemegahan infrastruktur, tidak mungkin bisa kita kerjakan tanpa ada pendekatan yang betul-betul local indigenous. Kearifan-kearifan lokal tidak mungkin kita tinggalkan dalam membangun infrastruktur,” kata Zainal Fatah dikutip dari situs resmi Kementerian PUPR, Senin 13 Februari 2023.
Dia menyebutkan setiap daerah memiliki karakteristik yang berbeda, sehingga infrastruktur yang dibangun pun harus disesuaikan dengan daerah tersebut.
Zainal Fatah mencontohkan pada pembangunan irigasi, meskipun pemerintah sudah membangun dengan teknologi mutakhir, irigasi tersebut tidak akan termanfaatkan secara maksimal jika tidak diselaraskan dengan budaya bercocok tanam di masyarakat setempat.
- Anda Harus Paham, Ini 6 Harta Harus Dilaporkan dalam SPT Tahunan
- Berikut Cara Merekam Video Zoom Meeting di Ponsel
- Coba Cek Sekarang, Ini 5 Ciri-ciri Laptop Anda Sudah Diretas
“Karena irigasi tidak hanya sebatas pada produksi padi saja, di wilayah yang lain mungkin dibutuhkan untuk produksi pangan yang berbeda. Misalnya di Kabupaten Indragiri Hilir, produksi kelapa bisa lebih meningkat melalui teknologi irigasi yang sesuai,” ujarnya.
Menurutnya Kementerian PUPR berkomitmen untuk terus meningkatkan dukungan pembangunan di daerah, khususnya yang berkaitan dengan akses jalan daerah.
Hal ini sesuai dengan rencana Presiden Jokowi yang akan menerbitkan instruksi presiden (inpres) terkait pembangunan jalan daerah pada tahun ini.
“Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah pemerintah pusat melakukan intervensi khusus untuk meningkatkan kualitas jalan daerah yang secara undang-undang merupakan wewenang pemerintah daerah. Karena daerah industri, daerah sumber produksi pangan, dan daerah pariwisata tidak mungkin beroperasi tanpa jalan akses,” tutupnya.
