Peneliti Sebut Booster Vaksin Pfizer Terbukti Melindungi Manusia dari COVID-19 Varian Omicron

Vaksin Pfizer Covid (istimewa/IDX)

Booster vaksin Pfizer diketahui dapat menghasilkan respons imun yang dapat menetralkan Omicron, meskipun varian ini dikabarkan bisa menembus pertahanan yang dilakukan oleh dua dosis vaksin.

Seperti yang dilansir dari laman The Independent, data awal dari Pfizer menunjukkan bahwa tiga dosis vaksin dapat memberikan perlindungan yang sama terhadap varian tersebut seperti yang dilakukan pada dua dosis vaksin terhadap varian virus COVID-19 sebelumnya.

Para peneliti juga telah meneliti darah yang berasal dari individu yang hanya mendapatkan dua dosis vaksin menemukan adanya pengurangan tingkat antibodi sebanyak 25 kali lipat terhadap varian Omicron.  

Namun, sampel darah yang diperoleh dari orang-orang yang selama satu bulan sudah mendapatkan dosis penguat menunjukkan tingkat antibodi penetralisir yang jauh lebih tinggi. Sehingga dapat meningkatkan harapan bahwa mereka yang telah mendapat tiga dosis vaksin akan dapat terlindungi dari varian COVID-19 Omicron.

Menurut Pfizer, tidak ada hasil yang menunjukkan bahwa sel T yang dihasilkan oleh vaksinasi tidak dapat menetralkan varian Omicron, meski varian ini telah memiliki banyak mutasi. Hal ini menunjukkan bahwa individu yang sudah menerima vaksinasi masih terlindungi dari bentuk penyakit yang parah.

Meskipun kebutuhannya masih belum jelas, Pfizer dan mitranya BioNTech mengatakan bahwa mereka akan melanjutkan upaya untuk mengembangkan vaksin khusus Omicron.

Temuan dari Pfizer secara luas sejalan dengan studi pendahuluan yang diterbitkan oleh para peneliti di Institut Penelitian Kesehatan Afrika di Afrika Selatan pada hari Selasa.

Studi tersebut menunjukkan bahwa varian Omicron tersebut mungkin dapat menghindari perlindungan yang ditawarkan oleh vaksin Pfizer dengan lebih baik daripada virus Covid asli, tetapi hanya sebagian.

Para ilmuwan juga telah berspekulasi bahwa dosis ketiga vaksin COVID-19 mungkin cukup untuk melawan efektivitas vaksin yang disebabkan karena Omicron. Bahkan, jika vaksin saat ini terbukti kurang efektif untuk mencegah infeksi pada orang yang sudah mendapatkan dua dosis vaksin.

Para ilmuwan secara luas mengharapkan vaksin tersebut terus dapat menawarkan perlindungan yang signifikan terhadap gejala yang parah dan kematian. (TrenAsia.com)

Editor: Sutan Kampai

Related Stories