Perhatian Semuanya! Israel Temukan Tumpukan Koin Emas Zaman Bizantium

(null)

Sejumlah arkeolog Israel menemukan harta karun berupa 44 buah koin emas dan sejumlah barang lainnya.

Harta karun tersebut diprediksi berasal dari Zaman kekaisaran Bizantium, Khususnya masa pemerintahan Kaisar Phocas (602 hingga 610 M) dan Kaisar Heraclius (610 hingga 641 M).

Mengutip Livescience Sabtu, 8 Oktober 2022, kepingan emas tersebut adalah koin emas solidus, yang merupakan mata uang umum selama era Bizantium (sekitar tahun 330 hingga 1453 M).

Para ahli dari Israel Antiquities Authority (IAA) memperkirakan bahwa koin-koin itu berasal dari masa penaklukan Muslim atas Byzantium Palestina, yang terjadi pada tahun 635 M.

"Sebagian besar koin berasal dari masa Kaisar Bizantium Heraclius," kata ahli numismatik di IAA, Gabriela Bijovsky seperti dikutip TrenAsia.com jejaring KabarMinang.id

Harta karun itu ditemukan oleh arkeolog  di Cagar Alam Aliran Hermon di Israel utara, yang pernah menjadi situs kota kuno Banias.

Diketahui, situs tersebut merupakan tempat pemujaan bagi Pan, dewa kesuburan Yunani yang berwujud setengah manusia dan setengah kambing. Pada masa itu, umat Kristiani percaya itu adalah situs di mana "Petrus menyatakan Yesus sebagai Kristus,".

Tambahan informasi, koin itu ditemukan bersarang di dasar dinding batu. Para arkeolog menduga koin emas itu sengaja ditinggalkan oleh seseorang yang melarikan diri selama penaklukan Muslim.

Selain koin, peneliti menemukan reruntuhan bangunan; saluran air dan pipa; tungku untuk membuat tembikar; koin perunggu; dan pecahan artefak tembikar, kaca dan logam.

Hal menarik lainnya dari temuan koin ini, ujar Bijovsky, yaitu pada tahun-tahun awal Kaisar menjabat, hanya potretnya yang digambarkan di koin. Sedangkan setelah beberapa waktu kemudian, gambar putranya juga ikut muncul di koin.

"Kaisar benar-benar telah menyaksikan putranya tumbuh - dari masa kanak-kanak sampai gambar mereka muncul di koin dengan ukuran yang sama dengan ayah mereka, yang digambarkan dengan janggut panjang," kata Bijovsky. 

Editor: Egi Caniago
Bagikan

Related Stories