Nasional
Rusia Gempur Pabrik Baja Azovstal
Sebuah gambar telah muncul yang menunjukkan pasukan Rusia menggunakan mortir 2S4 Tyulpan 240mm. Senjata terbesar dari jenis ini yang digunakan di dunia.
Peluru dipandu laser tersebut digunakan untuk menyerang pabrik baja Azovstal di kota pelabuhan selatan Mariupol. Berita itu muncul hanya beberapa hari setelah pasukan Ukraina yang ada di dalam kompleks bersikeras bahwa menyerah bukanlah pilihan.
self-propelled 2S4 yang menggunakan sasis tracked yang dimodifikasi dari sistem rudal permukaan-ke-udara Krug (SA-4 Ganef). Senjata ini pertama kali memasuki layanan dengan Angkatan Darat Soviet pada tahun 1975.
Biasanya senjata dioperasikan sembilan awak. Tyulpans yang berarti bunga tulip ini memiliki jangkauan yang relatif terbatas dan memiliki tingkat tembakan yang rendah yakni hanya sekitar satu putaran per menit. Ini sebagian besar karena amunisi besar yang tembakkan.
Secara historis, 2S4 biasanya digunakan untuk menembakkan peluru berdaya ledak tinggi seberat 290 pon atau 500 pon. Yang terakhir memiliki pendorong roket yang dapat memperluas jangkauan.
Senjata dapat menyerang target hingga sekitar 6 mil dengan amunisi standar dan 11 mil jauhnya saat menggunakan tipe bantuan roket. Pada 1980-an, Soviet mengembangkan peluru dipandu laser untuk untuk 2S4 yang disebut Smel'chak. Amunisi ini memiliki jangkauan maksimum 5,7 mil. Amunisi inilah yang dilaporkan digunakan untuk menyerang abrik Azovstal.
- 3 Ekor Sapi dan 1 Ekor Kerbau di Sumbar Terinfeksi Virus PMK
- Ada Varian COVID-19 Baru Muncul di Afrika Selatan, Nih!
- Puan Puji Kerja Keras Bilqis Bisa Kalahkan Pebulutangis Peringkat 1 Dunia dari Jepang
- Apa Itu Produk Domestik Bruto? Ini Penjelasannya
Tidak diketahui alasan persisnya mengapa Rusia memilih Smel'chaks untuk menggempur pabrik baja Azovstal. Selama ini Rusia masih mengandalkan serangan udara untuk menyerang kompleks tersebut selain juga menggunakan pasukan darat.
Namun kompleks itu berada di atas jaringan terowongan labirin yang telah membantu melindungi pasukan dan warga sipil Ukraina dari pemboman ini. Kemampuan amunisi dipandu laser untuk menargetkan titik lemah tertentu atau mungkin mencoba menutup pintu masuk dan keluar terowongan bisa menjadi motif taktis kenapa dia digunakan.
Posisi pasukan Rusia yang sangat dekat dengan fasilitas itu juga berarti jangkauan terbatas 5,7 mil Tyulpan dengan amunisi ini pada dasarnya tidak menjadi masalah.
Tetapi juga ada kemungkinan lain penggunaan senjata ini karena persediaan amunisi presisi Rusia semakin berkurang. Sejumlah sanksi Amerika Serikat dan sekutunya telah mengurangi kemampuan Rusia untuk mengisi kembali senjata, terutama sistem canggih yang memerlukan komponen elektronik khusus. (TrenAsia.com)