CATATAN: Skenario Kasus Pembunuhan di Padang Seperti di Sinetron, Sakit Hati ART ke Majikan

Pelaku perampokan dan pembunuhan di Padang (HaloNusa)

Polresta Padang telah mengungkap kasus perampokan dan pembunuhan yang terjadi di rumah agen elpiji di kawasan Belimbing, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, Sumatera Barat.

Kejadian perampokan dan pembunuhan ini, terjadi pada Sabtu 23 Oktober 2021 sekitar pukul 21.00 Wib. Dari rentetan perjalanan awal terjadinya kasus ini dan hingga saat ini upaya pihak kepolisian telah membuahkan hasil, karena pelaku telah berhasil diungkap. 

Ternyata, skenario telah disiapkan dari komplotan pelaku yang datang dari daerah Sumatera Selatan.

Dari keterangan Kapolresta Padang, Kombes Pol Imran Amir, awalnya kasus ini ada 5 orang yang disekap di dalam rumah, yang terdiri dari sepasang suami istri, seorang nenek, dan asisten rumah tangga serta seorang satpam.

Kelima orang ini diikat, naasnya dalam proses pelaku hendak mengikat satu per satu orang yang ada di rumah itu, tiba pada Yuni Nelti yang merupakan istri dari pemilik rumah, nekat untuk meminta tolong dengan cara menjerit. Tapi sebilah pisau lebih cepat menusuk tubuh Yuni Nelti, dan dia pun tewas malam itu.

Kondisi sempat tenggang, karena Kusdiantara yang merupakan suami dari perempuan yang ditusuk itu mencoba melakukan perlawanan kepada 3 pelaku yang ada di dalam rumah. Tapi tidak merubah keadaan, malahan Kusdiantara yang mengalami patah tulang, akibat dari melakukan perlawanan.

Usai kejadian di malam itu, tiba-tiba satpam yang sebelumnya ikut diikat berhasil melepaskan diri. Satpam ini pun mulai melakukan perannya yakni dengan cara menuju ke rumah Ketua RT di daerah setempat, yang bertujuan untuk melaporkan kejadian di rumah majikannya.

Hal yang dilakukan oleh Satpam yang bernama Robi Fernandes ternyata dicurigai oleh Ketua RT. Karena sebelum satpam datang ke rumahnya, Ketua RT itu belum lama lewat dari rumah yang jadi korban perampokan tersebut, tapi tidak ada hal-hal yang mencurigakan terjadi.

Namun Ketua RT pun tidak ingin berspekulasi, karena dia sadar betul bahwa tidak punya bukti. Namun selaku Ketua RT dirinya pun pergi melihat kondisi rumah yang telah dirampok dan bahkan ada yang dibunuh.

Hingga akhirnya kasus itu, dilaporkan ke pihak kepolisian. Di awal penyelidikan, polisi menjadikan Satpam dan ART sebagai saksi dalam kasus tersebut, untuk mengetahui kronologi kejadian perampokan dan pembunuhan tersebut.

Dalam penyelidikan yang dilakukan oleh pihak kepolisian ini, muncul pula beragam penilaian masyarakat sekitar, bahwa sempat tersebar pesan singkat berantai di ponsel masyarakat. 

Isi pesan itu mencurigai satpam dan ART terlibat dalam aksi perampokan dan pembunuhan tersebut.

Dan nyatanya benar, polisi pun berhasil mengungkapnya, satpam dan ART benar-benar turut terlibat. Hal ini berawal dari ART yang menghubungi saudaranya yang berada di Sumatera Selatan, agar bisa mencarikan orang yang mampu melakukan perampokan.

Keinginan yang begitu gila dari ART, ternyata bukanlah sebuah aksi tanpa sebab. Dari penjelasan pihak kepolisian, asalan ART itu melakukan aksi perampokan di rumah majikannya, karena didasari rasa sakit hati.

ART ini menyatakan dia cukup sering dimarahi oleh majikannya, hingga akhirnya dia pun nekat merancang skenario untuk menguasai harta majikannya, dengan cara kriminal, dan hingga berujung pada pembunuhan.

Kendati ART telah ditahan bersama 2 orang pelaku lainnya. Ternyata aktor yang berperan merampok dalam kasus ini, masih buron. Namun hal ini telah diambil langkah cepat, karena pihak Polresta Padang telah berkoordinasi dengan Polda Sumatera Barat.

Jadi, dari kasus ini, skenario yang dipersiapkan oleh ART dan saudaranya, seperti alur perampokan yang sudah dilakoni dalam sinetron. Motif sakit hati, berujung pada pembelasan.

Namun dari sisi lain, banyak hal yang perlu dipelajari dari kasus ini, terutama bagi orang-orang yang punya ART. Bahwa hubungan yang baik itu, harus dibangun mulai dari bawah sampai ke atas.

Sikap sopan dan menghargai orang lain adalah poin utama. Karena jika rasa sopan dan menghargai itu sudah dibangun, tidak akan ada rasa benci dan amarah, dan tidak akan ada pula berujung pada aksi kriminalitas.

Seharusnya jika antara majikan dan ART saling berbaikan seperti sinetron Ikatan Cinta yang dibintangi oleh Arya Saloka dan Amanda Manopo, maka akan tercipta rasa untuk saling menjaga dan melindungi.

Di sisi lainnya, perlakuan merampok dan hingga merencanakan tindakan kriminal, juga bukanlah cara yang benar dilakukan oleh ART tersebut.

Bila rasa hati dan perasaan telah lelah dimarahi oleh majikan. Alangkah lebih baiknya menyampaikan pengunduran diri sebagai ART dari rumah itu, dan berpikir lapang bahwa ada banyak tempat yang bisa dijaidkan pelabuhan untuk bekerja dan meraih rezeki yang halal.

Bukan malah harus marah dan merancang sebuah tindakan kriminal. Akibatnya seperti saat ini, bukannya merkasa puas karena sakit hati telah terbalaskan kepada majikan. Tapi hasilnya, malah harus mendekam di dalam penjara.

Editor: Sutan Kampai

Related Stories